Dua Helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia Jatuh yang Menewaskan 10 Awaknya
Tanggal: 25 Apr 2024 16:17 wib.
Dua helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM) mengalami kecelakaan di Pangkalan TLDM Lumut, Negara Bagian Perak, Malaysia, pada Selasa (23/4/2024), mengakibatkan kematian 10 awaknya.
Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengonfirmasi bahwa Helikopter Operasi Maritim (HOM-AW139) dan helikopter TLDM FENNEC jatuh ketika sedang melakukan latihan untuk perayaan Hari TLDM ke-90 di Pangkalan TLDM Lumut pada pukul 09.32 pagi waktu Malaysia (08.32 WIB).
Peristiwa tersebut melibatkan total 10 orang, terdiri dari tujuh awak TLDM HOM dan tiga awak TLDM FENNEC. Seluruh korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Tentara Pangkalan TLDM Lumut untuk proses identifikasi.
Dalam pernyataan resmi, Angkatan Laut Malaysia mengungkapkan bahwa TLDM akan membentuk Badan Investigasi untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut. TLDM juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan video kejadian guna menjaga sensitivitas keluarga korban dan melindungi proses penyelidikan.
Kecelakaan ini mengundang duka mendalam bagi masyarakat Malaysia, khususnya keluarga dan rekan kerja dari para awak helikopter tersebut. Insiden ini juga menunjukkan betapa pentingnya keselamatan penerbangan dalam segala aktivitas udara, terutama dalam latihan militer.
Pihak berwenang di Malaysia telah memastikan bahwa penyebab dari kecelakaan tersebut akan diselidiki dengan cermat oleh Badan Investigasi yang akan dibentuk. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan dan menjaga keamanan para awak maupun peserta latihan di lingkungan Angkatan Laut Malaysia.
Di samping itu, kejadian ini juga menyoroti pengelolaan dan pemeliharaan alat-alat militer di Malaysia. Kecelakaan ini harus menjadi peringatan bagi pihak terkait untuk memastikan bahwa semua alat-alat militer, termasuk helikopter, selalu dalam kondisi prima dan siap digunakan dalam setiap kegiatan operasional maupun latihan.
Kami juga berharap bahwa Badan Investigasi yang dibentuk akan memberikan transparansi yang tinggi dalam proses penyelidikan. Informasi yang diperoleh dari penyelidikan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi helikopter, pelaksanaan latihan, serta faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.
Sementara itu, masyarakat juga diharapkan untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan penghormatan terakhir kepada para awak yang gugur dalam kecelakaan ini. Solidaritas dan kepedulian dari masyarakat dapat memberikan penguatan bagi para keluarga yang sedang berduka dan menjadi tanda penghormatan bagi para pahlawan yang telah menjaga keamanan negara.
Kecelakaan ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak terkait, baik di lingkungan militer maupun pemerintah, akan pentingnya peran sistem pengawasan dan pemeliharaan alat-alat militer. Keselamatan personel dan keberlangsungan operasional harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan latihan dan tugas-tugas operasional militer di masa mendatang.