DPR AS Resmi Meloloskan RUU Ambisius yang Diajukan oleh Trump

Tanggal: 5 Jul 2025 21:24 wib.
New York City - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) berhasil meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinamakan One Big Beautiful Bill pada hari Kamis, 3 Juli. RUU ini diajukan oleh Presiden Donald Trump dan mendapatkan dukungan suara sebanyak 218 suara setuju berbanding 214 suara yang menolak. Hasil pemungutan suara ini menggambarkan keterpecahan yang cukup signifikan di antara para anggota Kongres, menciptakan suasana tegang menjelang keputusan akhir.

Setelah melalui sejumlah proses panjang, RUU tersebut kini akan disampaikan kepada meja presiden dan dijadwalkan untuk ditandatangani sebelum batas waktu yang ditentukan pada tanggal 4 Juli. Dua anggota DPR dari Partai Republik, yakni Thomas Massie dari Kentucky dan Brian Fitzpatrick dari Pennsylvania, telah mengambil langkah berani dengan menolak untuk mendukung RUU tersebut, meskipun para pemimpin partai berusaha keras untuk memastikan dukungan yang kuat.

Sebelumnya, DPR AS telah menyetujui draf pertama RUU ini pada bulan Mei lalu dan menyerahkannya kepada Senat. Meskipun mengalami beberapa revisi, Senat secara mengejutkan menyetujui draf tersebut dengan dukungan tipis di mana Wakil Presiden AS JD Vance berperan penting dalam memecah kebuntuan pada sesi pemungutan suara yang dilakukan pada 1 Juli. RUU ini merupakan paket besar yang mencakup pemotongan pajak serta alokasi dana yang lebih tinggi untuk belanja militer dan keamanan perbatasan.

Perdebatan mengenai RUU ini cukup sengit, mengingat perkiraan bahwa RUU tersebut akan menambah utang nasional hingga mencapai 3,3 triliun dolar AS, sebuah angka yang tentu memicu kekhawatiran di kalangan ekonom dan para pembuat kebijakan. Saat ini, utang nasional AS telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, dan ada pula risiko bahwa RUU ini dapat mencabut hak jutaan warga atas program kesehatan Medicaid dan bantuan makanan bergizi melalui program food stamp. Hal ini tak ayal memunculkan kritik dari berbagai kalangan yang khawatir tentang dampak sosial dan ekonomi yang bisa ditimbulkan.

Ini merupakan pencapaian legislatif yang signifikan bagi Trump di tengah masa jabatannya yang kedua sebagai presiden. Semua mata kini tertuju kepada bagaimana proses penandatangan RUU ini akan berlangsung, terutama setelah diskusi panjang dan ketegangan di antara anggota Kongres. Meski DPR dan Senat sudah menyetujui RUU ini, perbedaan pendapat dalam Partai Republik sendiri tampak jelas, dengan beberapa anggota yang nyata-nyata menaruh keraguan akan dampak dari kebijakan yang diusulkan.

Ketua DPR AS, Mike Johnson, menyampaikan pernyataan optimis setelah RUU ini lolos, menekankan perlunya perbaikan dalam berbagai bidang kebijakan publik. Johnson menggambarkan situasi saat ini sebagai "bencana mutlak" yang dihasilkan oleh pemerintahan Biden-Harris, dan ia mengungkapkan harapannya bahwa RUU ini dapat memperbaiki kondisi yang telah ada dengan cara yang lebih baik. 

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, melontarkan pujian atas keberhasilan RUU ini. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa One Big Beautiful Bill adalah manifestasi dari agenda yang didukung oleh hampir 80 juta warga Amerika. Leavitt menjabarkan bahwa RUU ini menghadirkan pemotongan pajak terbesar bagi kelas menengah dalam sejarah dan menjanjikan peningkatan keamanan perbatasan yang berkelanjutan serta pendanaan militer yang signifikan.

Rencana upacara penandatanganan RUU ini di Gedung Putih pada 4 Juli mendatang juga semakin menambah ekspektasi publik. Leavitt menyebutkan, penandatanganan tersebut akan menandai awal baru bagi perekonomian AS dan mewujudkan Zaman Keemasan Amerika. Dalam siaran pers resmi, Gedung Putih menyampaikan bahwa sejarah sedang dibuat, dengan pemotongan pajak yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera menjadi kenyataan.

Menariknya, Gedung Putih mencatat bahwa meskipun ada berbagai upaya dari pihak Demokrat yang berusaha untuk menggagalkan RUU ini, Partai Republik dan Trump tetap berjuang untuk merealisasikan kebijakan yang diyakini akan membawa kebaikan bagi rakyat Amerika. Dari pandangan ini, tampak jelas bahwa pertarungan politik dan ekonomi antara kedua partai masih akan berlanjut seiring ditemukannya solusi terhadap berbagai tantangan yang ada.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved