Sumber foto: website

Donald Trump Ogah Nyapres Lagi jika Kalah dalam Pilpres AS 2024

Tanggal: 24 Sep 2024 05:30 wib.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, telah menegaskan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi pada tahun 2028 jika kalah dalam pemilihan presiden pada November ini. Trump, yang telah menjadi kandidat Partai Republik selama tiga pemilihan nasional berturut-turut, telah berkomitmen untuk tidak mencalonkan diri lagi jika kalah dalam pilpres AS 2024.

Dalam sebuah wawancara dengan Sinclair Media Group, Trump menjelaskan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi jika kalah dari Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris. Dalam wawancara tersebut, Trump secara tegas menyatakan, "Tidak, saya tidak akan melakukannya. Saya tidak melihat itu sama sekali."

Trump juga menambahkan bahwa dia berdoa agar bisa berhasil menang dalam pilpres ini. Namun demikian, hukum AS melarang seorang presiden untuk menjabat lebih dari dua periode, sehingga Trump tidak dapat mencalonkan diri pada tahun 2028 jika ia menang pilpres ini.

Terkait dengan komentar-komentar kontroversial yang diungkapkan oleh Trump, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Israel-Amerika, ia menyinggung kekalahan dan menyatakan bahwa kekalahan tersebut sebagian merupakan kesalahan para pemilih Yahudi. Komentar tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk tim kampanye Harris, Komite Yahudi Amerika, dan Liga Anti-Pencemaran Nama Baik.

Pengakuan Trump tentang kemungkinan kekalahan ini mencerminkan bagaimana prospek Partai Demokrat telah berubah sejak Harris menjadi calonnya menyusul keputusan Presiden Joe Biden untuk keluar dari persaingan. Tim kampanye Harris juga mampu mengumpulkan lebih dari USD190 juta pada bulan Agustus, jumlah yang jauh lebih besar dari yang berhasil dikumpulkan oleh tim kampanye Trump dan organisasi-organisasi afiliasinya.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh BBC, Harris unggul atas Trump secara nasional. Jajak pendapat yang dirilis oleh CBS pada minggu (22/9/2024) juga menunjukkan bahwa Harris unggul atas Trump dengan 52% berbanding 48% secara nasional. Di negara-negara medan pertempuran utama AS yang tampaknya akan menentukan hasil keseluruhan, Harris juga unggul tipis dengan 51% berbanding 49%.

Hal ini menunjukkan bahwa Trump akan menghadapi pertempuran yang sulit dalam pilpres AS 2024. Meskipun demikian, Trump diprediksi akan tetap berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan kembali kursi presiden AS. Meskipun ia telah mengakui kemungkinan kekalahan, Trump tetap memiliki pengaruh yang kuat di kalangan pendukungnya dan berpotensi untuk mengubah arah politik Partai Republik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved