Donald Trump Menunjuk Tokoh Pro Israel Elise Stefanik sebagai Duta Besar AS untuk PBB
Tanggal: 13 Nov 2024 07:04 wib.
Presiden terpilih Donald Trump telah menawarkan jabatan Duta Besar AS untuk PBB kepada Elise Stefanik, seorang politisi Partai Republik asal New York. Keputusan ini menuai kontroversi karena Stefanik bukanlah sosok yang memiliki pengalaman diplomasi, namun memiliki dukungan kuat terhadap Israel. Menurut laporan dari sumber-sumber terpercaya, Elise Stefanik telah menerima tawaran tersebut.
Kabar penunjukan Stefanik pertama kali dilaporkan oleh The New York Post dan dikonfirmasi oleh CNN. Trump menyampaikan pernyataan secara resmi, mengatakan, "Saya merasa terhormat mencalonkan Elise Stefanik untuk bertugas di Kabinet saya sebagai Duta Besar AS untuk PBB. Elise adalah pejuang America First yang sangat kuat, tangguh, dan cerdas." Stefanik pun memberikan respons positif terhadap pencalonannya, menyatakan, “Saya benar-benar merasa terhormat mendapatkan pencalonan Presiden Trump untuk bertugas di kabinetnya sebagai Duta Besar AS untuk PBB.”
Namun, peran sebagai Duta Besar AS untuk PBB yang dipegang oleh Stefanik memerlukan konfirmasi dari Senat. Hal ini akan memunculkan debat yang hangat di tubuh legislatif AS, mengingat latar belakang dan pandangan politik Stefanik yang kontroversial.
Sebagai sekutu Trump yang vokal dan anggota DPR dari Partai Republik nomor 4, Stefanik dianggap memiliki pengaruh kuat di arena politik. Dengan pengalamannya sebagai ketua Konferensi Partai Republik di DPR, Stefanik diharapkan dapat menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar dengan baik. Namun, keputusan tersebut juga menuai kritik karena pandangan kerasnya terhadap Israel dan Palestina.
Pada tahun-tahun terakhir, Stefanik memperlihatkan dukungan yang kuat terhadap kebijakan Israel, termasuk dalam isu-isu yang bersifat kontroversial. Contohnya, ia telah berulang kali menegaskan pandangannya terhadap konflik Israel dan Palestina, serta mendukung rancangan undang-undang yang menargetkan perkemahan mahasiswa pro-Palestina. Pandangan-pandangan ini tentu saja menjadi sorotan tajam di tengah masyarakat AS yang juga meliputi pendapat yang beragam mengenai isu tersebut.
Stefanik juga dihadapkan pada tantangan besar untuk mengelola hubungan luar negeri AS dengan PBB, terutama terkait kebijakan AS terhadap konflik Israel-Palestina. Dengan keputusan ini, Trump juga sekaligus mencopot Linda Thomas-Greenfield dari posisi Duta Besar AS untuk PBB yang sebelumnya menjabat selama pemerintahan Biden. Thomas-Greenfield dikenal memiliki pandangan politik yang berbeda terkait isu tersebut, sehingga pemilihan Stefanik sebagai penggantinya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar terkait kebijakan luar negeri AS ke depan.
Menyikapi kondisi ini, proses konfirmasi Stefanik oleh Senat akan menjadi sorotan utama. Diperkirakan akan terjadi diskusi dan debat yang panas, mengingat peran utama PBB dalam menyelesaikan konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di Timur Tengah. Pengalaman Stefanik yang lebih banyak dalam politik domestik AS dan kurangnya keahlian serta pengalaman diplomasi membuat banyak pihak merasa khawatir terkait bagaimana ia akan menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar AS untuk PBB.