Sumber foto: google

Donald Trump Mengaku Beruntung Tetap Hidup setelah Ditembak

Tanggal: 15 Jul 2024 21:04 wib.
Donald Trump, bakal calon presiden Amerika Serikat, mengungkapkan perasaannya terkait penembakan yang dialaminya saat kampanye di Pennsylvania. Dia mengatakan bahwa seharusnya dia sudah meninggal dalam insiden tersebut.

Saat berpidato di sebuah rapat umum, Trump tertembak dan mengalami luka di telinga. Dalam wawancara dengan New York Times yang dikutip CNN, Trump menyatakan, "Saya seharusnya tidak di sini. Saya seharusnya sudah meninggal."

Pada saat itu, dia juga menunjukkan luka lebam di lengan kanannya serta perban putih besar di bagian telinga. Meskipun begitu, dia merasa beruntung masih hidup dan mengaitkannya dengan kehendak Tuhan. 

Trump juga menjelaskan perasaannya terkait dengan sebuah foto yang viral di media sosial, di mana dia terlihat mengepalkan tangan sambil memiliki luka di pelipis dan bendera Amerika Serikat berkibar di belakangnya. Dia menyatakan bahwa banyak orang menganggap foto tersebut ikonis dan menambahkan dengan humor, "Biasanya Anda harus meninggal untuk bisa punya foto ikonis."

Setelah kejadian penembakan, Trump mengungkapkan keinginannya untuk tetap berbicara di depan para pendukungnya. Namun, anggota Secret Service segera membawanya ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan.

Menurut Trump, dia ingin melanjutkan pidatonya namun menyadari bahwa dia baru saja mengalami serangan. Sesaat setelah penembakan, Trump terlihat mengepalkan tangan dan mengucapkan kata "lawan!"

Pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks, adalah seorang pria berusia 20 tahun asal Pennsylvania yang tewas ditembak oleh anggota Secret Service setelah meluncurkan peluru dari atap gedung di luar lokasi kampanye menggunakan senapan AR-style 556. FBI sedang melakukan investigasi lebih lanjut terkait kemungkinan pelanggaran keamanan yang terjadi dalam insiden tersebut.

Insiden ini juga menunjukkan kelemahan dalam pengamanan presiden AS ke-45 tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait tindakan Secret Service dalam menjaga keamanan Trump.

Donald Trump, sebagai tokoh politik dan seorang calon presiden, merupakan figur yang sangat diperhatikan oleh publik. Insiden tersebut membuat banyak pihak terkejut dan memberikan dampak besar dalam kondisi keamanan kampanye politik, terutama dalam menghadapi risiko serangan teroris atau tindakan kekerasan individu.

Kehadiran Secret Service sebagai lembaga pengamanan presiden Amerika Serikat tentu menjadi sorotan di tengah insiden tersebut. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan presiden, kejadian penembakan tersebut menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terkait keamanan Trump dalam aktifitas kampanye dan pencegahan insiden serupa di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved