Sumber foto: google

Dokter India Diperkosa Lalu Dibunuh di Rumah Sakit saat Bekerja 36 Jam, Jasadnya Berlumuran Darah

Tanggal: 18 Agu 2024 08:04 wib.
Dokter magang berusia 31 tahun di India telah meninggal dunia setelah mengalami tindak pelecehan seksual yang menggemparkan. Pengumuman mengenai penemuan jasadnya yang berlumuran darah terjadi pada 9 Agustus di RG Kar Medical College and Hospital yang dikelola oleh pemerintah. Informasi ini dikutip dari Al Jazeera pada hari Sabtu (17/8/2024), sementara hasil autopsi juga memastikan tindak pelecehan seksual yang dialaminya.

Sebagai respons atas kejadian tragis ini, Asosiasi Medis India (IMA), kelompok terbesar yang mewakili para tenaga medis di India dengan jumlah anggota mencapai 400.000 orang, mengutuk kejahatan tersebut sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Mereka juga menyoroti kondisi kurangnya ruang aman bagi perempuan di lingkungan kerja, terutama di institusi medis.

Peristiwa ini menimbulkan gelombang protes di beberapa daerah di India, termasuk di rumah sakit dan klinik di Lucknow, Uttar Pradesh, Ahmedabad, Gujarat, Guwahati, Assam, Chennai, Tamil Nadu, serta beberapa kota lainnya. Aksi mogok ini mencerminkan kekhawatiran dan keinginan para tenaga medis, terutama perempuan, untuk memiliki lingkungan kerja yang aman dan mendukung.

Seorang dokter wanita berusia 27 tahun di New Delhi, Sapna Rani, ikut serta dalam aksi mogok ini sebagai bentuk penolakan terhadap ketidakamanan yang terus mereka alami dalam menjalankan tugas medis. Dia membagikan pengalaman bahwa di rumah sakit umum Ram Manohar Lohia, kerap kali dokter harus bertugas selama 36 jam secara berturut-turut tanpa adanya fasilitas istirahat yang layak. Hal ini memberikan gambaran betapa buruknya rasio dokter-pasien di beberapa rumah sakit, serta kondisi lelah yang mereka alami saat harus beristirahat di kursi roda dan tandu.

Pihak berwenang berhasil menahan seorang pria terkait dengan kejahatan ini, namun penyelidikan federal masih terus berlangsung. Selain itu, terdapat tuduhan terhadap pejabat pemerintah daerah atas penanganan kasus yang dianggap kurang tepat.

Kejadian ini juga menyentuh permasalahan yang lebih luas di India terkait kekerasan seksual dan rendahnya tingkat pelaporan kasus. Stigma sosial maupun kurangnya kepercayaan terhadap aparat keamanan seringkali menjadi hambatan bagi korban untuk melaporkan kejadian-kejadian pelecehan yang mereka alami. Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB), terdapat lebih dari 31.000 kasus pemerkosaan yang dilaporkan di India pada tahun 2022.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved