Sumber foto: voaindonesia.com

Direktur Mossad Temui Hamas di Roma, Ada Apa?

Tanggal: 2 Agu 2024 21:08 wib.
Direktur Mossad, Badan intelijen Israel, David Barnea, dilaporkan tiba di Roma, Italia untuk membahas proposal perdamaian dengan Hamas terkait serangan militer ke Gaza, Palestina. Kabar ini disampaikan oleh media Israel, Yedioth Ahronoth, pada Minggu (28/7/2024).

Menurut laporan Anadolu Agency yang dikutip oleh media tersebut, Barnea diharapkan akan bergabung dalam pertemuan puncak dengan direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel. Dikatakan bahwa Israel telah mengajukan proposal terbaru kepada Amerika Serikat terkait kesepakatan dengan Hamas.

Pertemuan ini terjadi setelah adanya laporan yang menyebutkan bahwa Israel mengalami kesulitan dalam negosiasi. Seorang pejabat Barat, seorang warga Palestina, dan dua sumber Mesir yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan bahwa Israel menginginkan tiap warga Gaza Utara yang ingin kembali ke rumahnya setelah perdamaian tercapai harus melewati proses pemeriksaan lebih lanjut.

Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran Israel bahwa para warga Gaza ini dapat menjadi pendukung sel Hamas yang belum berhasil dilumpuhkan. Mereka ingin menerapkan mekanisme pemeriksaan bagi penduduk sipil yang kembali ke Gaza Utara karena khawatir penduduk tersebut dapat mendukung pejuang Hamas yang masih berada di sana.

Selain itu, tuntutan Israel untuk mempertahankan kendali atas perbatasan Gaza dengan Mesir juga menjadi perdebatan. Mesir menolak hal ini karena dianggap berada di luar kerangka kesepakatan akhir yang diterima oleh kedua belah pihak.

Israel juga menolak untuk menarik pasukannya dari sebidang tanah sepanjang sembilan mil di sepanjang perbatasan dengan Mesir yang disebut sebagai koridor Philadelphia.

Kunjungan Barnea ke Roma juga terjadi dalam konteks pernyataan pihak Amerika Serikat dan Israel yang menyebutkan telah terjadi kemajuan signifikan dalam upaya perdamaian antara Tel Aviv dengan Hamas. Beberapa pekan sebelumnya, PBB telah mengesahkan resolusi perdamaian yang diinisiasi oleh Presiden AS Joe Biden, yang membagi proses kesepakatan dalam tiga tahap.

Namun kemajuan ini disangkal oleh Hamas. Mereka menyebut Amerika Serikat berupaya menutupi tindakan Netanyahu yang sebenarnya ingin merusak kesepakatan tersebut.

Jumlah korban dalam konflik ini mencapai angka yang sangat tinggi. Israel dikabarkan telah menewaskan lebih dari 39.300 warga Palestina sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023. Sementara serangan dari pihak Hamas telah menewaskan 1.200 orang dan membuat 250 warga Israel disandera.

Hingga saat ini, Hamas telah memulangkan 110 tawanan Israel. Di sisi lain, Tel Aviv juga telah membebaskan beberapa tahanan Palestina selama gencatan senjata tujuh hari yang berakhir pada 1Desember.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved