Dinas Rahasia AS Ungkap Alasan Gagal Cegah Penembakan Donald Trump
Tanggal: 18 Jul 2024 22:29 wib.
Dalam sebuah mekanisme keamanan yang seharusnya tak tertembus, Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami kegagalan saat Donald Trump menjadi sasaran penembakan pada 13 Juli. Badan ini mengklaim bahwa mereka gagal untuk mengamankan atap yang memungkinkan pelaku, Thomas Matthew Crooks, menembak Trump.
Kepala Secret Service, Kimberly Cheatle, menyatakan bahwa kendala keamanan menghambat agennya untuk berada di atap pembangunan tersebut. Temuan ini menimbulkan serangkaian pertanyaan akan keefektifan strategi keamanan yang telah dijalankan. Cheatle juga menambahkan bahwa penembak, yang diketahui berhasil memanjat ke atap bagian dari sebuah pabrik dengan jarak pandang yang jelas ke Trump kurang dari 120 meter.
"Bangunan tersebut secara khusus memiliki atap miring di titik tertingginya. Jadi, Anda tahu, ada faktor keamanan yang akan dipertimbangkan di sana sehingga kami tidak ingin menempatkan seseorang di atap miring," ujar Cheatle dalam wawancara dengan ABC News pada Kamis (18/7/2024). Keputusan ini pun dibuat untuk mengamankan gedung dari dalam, dengan mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan.
Namun, penjelasan Cheatle mendapat respons yang tidak begitu positif dari para ahli. Joe Kent, seorang mantan perwira pasukan khusus Angkatan Darat AS, berpendapat bahwa Dinas Rahasia seharusnya mengamankan titik akses ke gedung tersebut. "Direktur Secret Service berkata, jangan khawatir, kami tidak menempatkan seseorang di atap karena itu bisa menciptakan situasi berbahaya," ungkap Joe Kent dalam pertanyaannya. Sementara Dan Bangino, mantan agen Secret Service, juga mengkritik langkah Dinas Rahasia dengan menyuarakan kebingungannya terkait kejadian yang terjadi. "Seperti apa? Seseorang tertembak di kepala?" ujarnya mengekspresikan ketidaksetujuannya.
Dalam konteks ini, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, menyatakan bahwa kegagalan Dinas Rahasia turut berperan dalam terjadinya penembakan pada hari Sabtu tersebut. Meskipun demikian, Mayorkas meyakini sepenuhnya atas keputusan yang diambil oleh Cheatle.
Dengan berbagai pertanyaan dan keraguan yang muncul, keamanan presiden menjadi sorotan utama. Publik pun menjadi semakin prihatin akan keefektifan langkah-langkah yang diambil oleh Secret Service dalam melindungi presiden. Dalam konteks ini, latar belakang bangunan tempat insiden terjadi juga menjadi sorotan penting yang perlu diperhatikan. Dengan memerhatikan faktor-faktor ini, pihak berwenang diharapkan mampu memperkuat strategi keamanan yang lebih baik untuk melindungi nasionalis terpenting negara ini. Dari keseluruhan kejadian tersebut, debat mengenai keamanan dan ketangguhan Dinas Rahasia serta seluruh infrastruktur yang mendukungnya menjadi semakin penting untuk diperbincangkan.
Sementara itu, latar belakang bangunan tempat insiden terjadi menjadi sorotan penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan strategi keamanan yang lebih efektif. Faktor-faktor ini harus diperhitungkan secara matang agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Dalam hal ini, peran pihak berwenang untuk memperkuat infrastruktur keamanan menjadi semakin penting. Semua inisiatif ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pemimpin negara dan masyarakat pada umumnya.