Diet dan Keberhasilan Perkembangbiakan Penguin
Tanggal: 22 Mar 2018 10:09 wib.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok penguin victoria membuka wawasan baru mengenai adanya keterkaitan antara diet yang dilakukan burung laut dan keberhasilan perkembangbiakan.
Penelitian yang dipaparkan dalam Functional Ecology itu melibatkan Nicole Kowalczyk dan profesor Richard Reina dari Monash University dan menghabiskan waktu sedikitnya dua tahun.
Mereka dapat menjelaskan secara terperinci mengenai bagaimana makan memengaruhi fungsi reproduksi makhluk hidup. Para peneliti mencari sarang penguin dan mengamati kebiasaan makan mereka selama musim mencari makan.
Pada data yang didapat diketahui koloni penguin itu terutama memakan ikan teri. Terhitung sebanyak 78 % makanan mereka ialah teri. Para peneliti menduga bila pola makan itu diubah, dapat berimplikasi terhadap keberhasilan dalam berreproduksi pada koloni. Namun, mereka terkejut mendapatkan penguin-penguin kecil itu bertahan dan hanya mau berubah bila ada mangsa yang lain seperti ikan sarden.
Kowalczyk mengatakan kegagalan ikan laut dalam berkembang biak berkaitan dengan menurunnya jumlah kualitas dan beragamnya mangsa.
Kelompok penguin jenis st kilda memiliki jangkauan pencarian makan yang sempit dan keberagaman pakan yang rendah sehingga para peneliti mesti memiliki kemampuan khusus untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh pasokan makanan terhadap perkembangbiakan penguin.
Para peneliti melihat penurunan yang tajam dalam konsumsi ikan teri yang berakibat negatif terhadap perkembangbiakan penguin kecil. Namun kemudian pada kesempatan berikutnya, tingkat perkembangbiakan mereka sangat tinggi.
Peneliti amat yakin penunurunan konsumsi ikan teri yang cukup tajam itu bukanlah satu-satunya penyebab tingkat keberhasilan perkembangbiakan yang rendah pada penguin, tapi termasuk juga di situ kemampuan beradaptasi. Kowalczyk mengatakan perlu upaya untuk memahami pola makan menyeluruh pada burung laut yang terkait dengan konservasi dan pengelolaannya.
Perubahan diet mengubah anggapan adanya keterkaitan menurunnya populasi dan upaya mencari makan.