Di Islandia, Nama Belakang Anak Diambil dari Nama Ayah atau Ibu, Bukan Marga

Tanggal: 27 Jul 2025 22:20 wib.
Di Islandia, sistem penamaan anak memiliki keunikan yang sangat berbeda dari banyak negara lain. Nama belakang anak tidak diambil dari marga atau keluarga, melainkan berasal dari nama depan salah satu orang tua, baik itu ayah atau ibu. Penjelasan mengenai sistem penamaan ini sering kali mencuri perhatian pengunjung dan peneliti yang tertarik untuk memahami budaya serta tradisi masyarakat Islandia yang kaya. 

Tradisi penamaan ini dikenal sebagai patronimik dan matronimik, yang merujuk pada penamaan berdasarkan nama orang tua. Dalam praktik ini, jika seorang ayah bernama Jón, maka anak laki-lakinya akan memiliki nama belakang Jónsson, yang berarti "putra Jón". Di sisi lain, jika anaknya perempuan, namanya akan menjadi Jónsdóttir, yang berarti "putri Jón". Alasan di balik sistem ini cukup menarik dan relevan dengan sejarah dan budaya Islandia.

Salah satu penyebab utama penerapan sistem penamaan ini adalah sejarah dan tradisi Viking. Pada masa lalu, masyarakat Viking tidak memiliki nama keluarga tetap. Mereka memilih untuk menggunakan nama depan ayah atau ibu untuk menggambarkan hubungan keluarga. Hal ini membuat identitas seseorang lebih dinamis dan langsung berhubungan dengan generasi sebelumnya. Meski zaman telah berubah, prinsip-prinsip dasar dari tradisi tersebut tetap dipertahankan, menciptakan sistem penamaan yang unik dan mudah dipahami. 

Penerapan sistem patronimik dan matronimik juga menghindari kebingungan yang mungkin terjadi akibat penggunaan nama belakang yang sama dalam masyarakat. Di banyak negara, nama keluarga sering kali diwariskan dari generasi ke generasi dan dapat menyebabkan kebingungan ketika banyak individu memiliki nama belakang yang sama. Di Islandia, dengan metode ini, setiap generasi memiliki nama belakang yang berbeda, memberikan identitas yang lebih jelas dan spesifik bagi setiap individu.

Selain aspek sosial dan budaya, ada juga alasan praktis yang mendasari menggunakan nama orang tua sebagai nama belakang. Dalam konteks administrasi dan hukum, nama depan ayah atau ibu memudahkan pengidentifikasian hubungan keluarga. Penjelasan ini juga menunjukkan bagaimana sistem penamaan di Islandia mendorong keterikatan yang lebih kuat antara anggota keluarga dibandingkan dengan sistem marga yang lebih terpisah.

Masyarakat Islandia juga memiliki fleksibilitas dalam memilih nama depan bagi anak mereka. Terdapat daftar nama yang diizinkan, dan kadang-kadang nama yang tidak biasa atau nama asing bisa diterima setelah proses tertentu. Hal ini memberikan kebebasan bagi orang tua untuk memilih nama yang sesuai dengan cita rasa mereka, sambil tetap mematuhi tradisi penamaan yang ada.

Keberadaan batasan pada nama belakang, serta kebebasan dalam pemilihan nama depan, semakin menegaskan nilai-nilai egalitarian yang ada dalam masyarakat Islandia. Sistem ini mencerminkan penghormatan terhadap keluarga dan individu, dengan setiap nama memberikan gambaran yang jelas akan asal-usul dan keterkaitan seseorang dalam masyarakat. 

Dalam praktik sehari-hari, masyarakat Islandia cenderung lebih akrab dengan format nama ini, sehingga mereka tidak terjebak dalam cara berpikir tradisional yang berlaku di banyak tempat lain. Memahami dan menghargai keunikan sistem penamaan ini adalah langkah pertama untuk lebih mengenal budaya Islandia dan masyarakatnya yang kaya akan sejarah serta tradisi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved