di Duga Virus.. Banyak Sapi di NTT Mati Mendadak
Tanggal: 6 Jun 2017 15:36 wib.
Tampang.com - Para peternak sapi di dusun Binilaka, Desa Oeltua, kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya sapi-sapi di dusun ini dalam tiga bulan terakhir dikabarkan mati mendadak. Hingga saat ini sudah 30 ekor sapi mati dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah jika tidak segera ditangani.
Warga dusun Binilaka, David Fenais (45) mengaku kaget dan kecewa atas musibah yang menimpa para peternak di desa itu. Sebelum mati, sapi-sapi ini menunjukkan gejala berupa pembengkakan di kepala dan leher. Umumnya masa bertahan hidup sapi maksimal setelah terserang virus hanya sekitar tujuh hari.
“Rata-rata terlihat adanya pembengkakan di kepala dan leher sapi baik sapi jantan, betina maupun anak sapi. Umumnya sapi-sapi itu hanya sanggup bertahan paling lama satu pekan saja dan setelah itu mati,” ujar David. Ia pun telah melaporkan kejadian ini kepada kepala desa agar segera memecahkan masalah ini sehingga dapat mencegah bertambahnya jumlah sapi yang mati.
Saat ini masih terdapat puluhan sapi warga yang menderita sakit dan jika tidak segera ditangai maka dikhawatirkan akan menyusul sapi-sapi yang telah mati dan peternak pun akan semakin merugi. Warga sangat berharap adanya perhjatian dan intervensi dari pemerintah kabupaten setempat dengan mendatangi lokasi dan segera melakukan penyelidikan agar tahu penyebab dan cara mengobati virus yang menjangkit sapi tersebut.
Populasi sapi di daerah ini cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik di dalam maupun luar NTT bahkan dalam setahun terakhir telah mengantarpulaukan sapi potong ke Jakarta dan Kalimantan untuk ikut memenuhi stok daging disana.