Demo Maut Berujung Perang Saudara di Bangladesh, Situasi Kacau Balau
Tanggal: 13 Agu 2024 08:56 wib.
Pemerintah sementara Bangladesh telah memberikan respons terkait serangan terhadap agama minoritas setelah pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina. Serangan ini menyasar umat Hindu dan agama minoritas lainnya di negara tersebut. Setelah 15 tahun berkuasa, Hasina yang tiba-tiba mengundurkan diri pada hari Senin dan melarikan diri ke luar negeri, telah memicu serentetan laporan tentang serangan terhadap rumah tangga, kuil, dan bisnis umat Hindu.
Kabinet sementara yang baru dilantik pada 9 Agustus 2024 menyatakan keprihatinan atas serangan terhadap minoritas agama. Mereka berkomitmen untuk segera berunding dengan badan perwakilan dan kelompok terkait untuk menemukan solusi terhadap serangan keji tersebut.
Sebagai informasi, umat Hindu merupakan agama minoritas terbesar di Bangladesh yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Banyak di antara mereka mendukung partai politik Hasina, Liga Awami.
Sejumlah protes diadakan untuk menuntut penghentian kekerasan terhadap komunitas Hindu. Ribuan orang berpartisipasi dalam protes yang menyerukan perlindungan terhadap umat Hindu dan mengutuk penghancuran rumah, perampasan tanah kuil, pembakaran, penjarahan, dan kekerasan lainnya.
Seorang pembicara Hindu dalam sebuah rapat umum di kota Bogra mengecam serangan terhadap umat Hindu, penyiksaan, dan vandalisme kuil. Dia menekankan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan umat Hindu dan memastikan bahwa mereka memiliki hak untuk hidup aman sebagai warga negara Bangladesh.
Dalam pernyataannya, pemerintah sementara Bangladesh, yang juga dikenal sebagai dewan penasihat, mencantumkan beberapa prioritas mendesak. Mereka memerintahkan dukungan bagi keluarga pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi serta pembayaran kepada mereka yang terluka dalam kerusuhan yang berawal pada Juli dan telah menewaskan lebih dari 300 orang.
Dewan tersebut juga berencana untuk membuka kembali sistem metro di ibu kota, Dhaka, pada akhir minggu ini. Selain itu, mereka akan segera menunjuk gubernur bank sentral yang baru, menggantikan loyalis Hasina yang terpaksa mundur.
Situasi yang terjadi di Bangladesh menunjukkan adanya ketegangan politik yang dapat mengancam kerukunan antaragama dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Diperlukan langkah-langkah konkret dan efektif untuk meredakan ketegangan dan memastikan keamanan bagi semua warga negara Bangladesh, tanpa memandang agama atau keyakinan mereka.