Delegasi Israel Tertawa Sinis saat Voting PBB soal Status Palestina
Tanggal: 14 Mei 2024 21:20 wib.
Delegasi Israel terlihat tidak serius saat mengikuti pemungutan suara Majelis Umum PBB terkait status keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (10/5) waktu Amerika Serikat. Dalam sebuah video yang dirilis oleh The Independent, tiga delegasi Israel terlihat tidak serius dan tertawa saat mengikuti rapat Majelis Umum tersebut. Salah satu delegasi bahkan terlihat tertawa dan mengobrol satu sama lain.
Dalam video tersebut, terlihat Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, duduk bersama dengan para stafnya. Namun, Erdan terlihat tidak terlalu berminat dengan sikap beberapa stafnya yang terlihat bergurau saat rapat berlangsung.
Pemungutan suara tersebut mendapatkan dukungan dari 143 negara untuk memperjuangkan keanggotaan Palestina di PBB. Namun, sembilan negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel menolak, sedangkan 25 negara lainnya abstain.
"Dunia bersama rakyat Palestina," kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut hasil pemungutan suara tersebut.
Resolusi Majelis Umum PBB memberikan "hak dan keistimewaan" baru kepada Palestina dalam organisasi tersebut. Selain itu, resolusi ini juga berisikan permintaan agar Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan kembali pengajuan Palestina untuk menjadi anggota penuh ke-194 PBB.
Erdan dengan tegas menolak resolusi Majelis Umum yang menyetujui untuk mempertimbangkan kembali agar Palestina menjadi anggota penuh organisasi tersebut.
Dalam pidatonya di Majelis Umum usai voting berlangsung pada Jumat (10/5) waktu Amerika Serikat, Erdan menuduh negara yang mendukung resolusi tersebut sama saja mendukung Hamas yang oleh Erdan disamakan dengan kelompok "Nazi zaman modern".
Dalam keadaan bersemangat, Erdan bahkan membawa mesin penghancur kertas ke atas podium sambil menghancurkan dua halaman kertas yang disebutnya merupakan Piagam PBB. "Saya ingin dunia menyaksikan tindakan amoral ini (voting) agar kalian semua juga berkaca bahwa (voting) ini, tindakan Anda semua, telah menghancurkan Piagam PBB. Kalian memalukan," kata Erdan di depan podium sambil menghancurkan kertas bertuliskan 'Piagam PBB' yang ia pegang.
Erdan juga membawa foto pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, saat berpidato. Ia memperingatkan PBB bahwa jika dunia mengizinkan Palestina menggelar pemilu dalam waktu dekat, Hamas akan memenangkannya. Menurut pandangan Erdan, memberikan izin menggelar pemilu kepada Palestina sama saja memberikan hak istimewa kepada negara teroris Hamas di masa depan. "Seorang teroris yang tujuannya adalah genosida Yahudi akan menjadi pemimpin Palestina di masa depan," kata Erdan sambil mengangkat foto Sinwar di podium pidato.
Menurut laporan Associated Press, sikap Israel tersebut menuai kontroversi di kalangan komunitas internasional. Tindakan protes yang tampaknya tidak menghargai seriusnya masalah yang dihadapi oleh rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk meraih kemerdekaan mereka memicu reaksi keras dari beberapa pihak.
Amerika Serikat, yang secara konsisten menentang status Palestina di PBB, unggul dalam menolak resolusi tersebut. Rusia, Tiongkok, dan sebagian besar negara-negara berkembang mendukung hak Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Situasi Timur Tengah telah lama meruncing, terlebih dengan konflik antara Palestina dan Israel yang terus berlanjut. Forum internasional seperti PBB menjadi salah satu wadah untuk mencari pemecahan masalah dan perdamaian di kawasan tersebut.
Sikap delegasi Israel yang terlihat tidak serius saat pemungutan suara di PBB dapat memperburuk hubungan diplomatik dengan banyak negara, terutama dengan negara-negara yang mendukung usaha Palestina untuk meraih kemerdekaan dan keanggotaan penuh di PBB. Tindakan tersebut juga dapat memperkeruh ketegangan dan memperumit upaya perdamaian di Timur Tengah, sehingga perlunya dialog yang konstruktif dan menghargai aspirasi semua pihak dalam mencapai solusi yang adil bagi kedua belah pihak. Segala bentuk aksi atau tindakan yang diambil dalam konteks diplomasi internasional harus didasari oleh kebijaksanaan, kearifan, dan kesungguhan untuk mencapai kedamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.