Debat Perdana Joe Biden dan Donald Trump: Pertarungan Retorika dan Kebijakan
Tanggal: 14 Jul 2024 21:40 wib.
Debat perdana antara Joe Biden dan Donald Trump pada tahun 2020 menjadi salah satu momen paling penting dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Debat yang berlangsung di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020 ini menyoroti perbedaan pandangan kedua kandidat dalam berbagai isu penting, termasuk pandemi COVID-19, ekonomi, dan isu rasial. Debat ini dipandu oleh Chris Wallace dari Fox News.
Gaya Komunikasi dan Atmosfer Debat
Debat ini diwarnai dengan banyak interupsi, serangan pribadi, dan kekacauan yang sulit diabaikan. Donald Trump, yang terkenal dengan gaya komunikasinya yang agresif, sering kali memotong pembicaraan Biden dan bahkan moderator, Chris Wallace. Hal ini membuat debat terasa lebih seperti adu argumen daripada diskusi kebijakan yang mendalam.
Di sisi lain, Joe Biden mencoba mempertahankan ketenangannya dan berfokus pada pesan-pesan utamanya, meskipun beberapa kali terlihat frustrasi dengan interupsi Trump. Biden beberapa kali meminta Trump untuk "diam" dan memberikan kesempatan untuk berbicara. Ini menunjukkan kontradiksi gaya komunikasi kedua kandidat: Trump yang agresif dan konfrontatif, serta Biden yang lebih tenang dan berusaha mengedepankan substansi.
Pandemi COVID-19
Salah satu topik utama dalam debat ini adalah penanganan pandemi COVID-19. Trump membela pendekatannya dalam menangani pandemi, menyatakan bahwa pemerintahannya telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menyediakan ventilator dan meningkatkan kapasitas pengujian. Namun, Biden mengkritik keras respons Trump terhadap pandemi, menyebutnya sebagai "bencana" dan menuduh Trump tidak memiliki rencana yang jelas untuk mengendalikan virus.
Biden juga menyoroti jumlah kematian yang tinggi di Amerika Serikat akibat COVID-19 dan menuduh Trump meremehkan bahaya virus tersebut sejak awal. Trump, di sisi lain, berusaha mengalihkan perhatian dengan menyerang kepemimpinan Biden selama wabah H1N1 pada tahun 2009, yang dianggap Trump sebagai kegagalan.
Ekonomi dan Pajak
Isu ekonomi juga menjadi salah satu sorotan utama dalam debat ini. Trump membanggakan pencapaian ekonominya sebelum pandemi, termasuk tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya membuka kembali perekonomian secepat mungkin untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Biden, di sisi lain, menuduh Trump lebih memperhatikan Wall Street daripada Main Street dan mengkritik pemotongan pajak yang dilakukan Trump yang menurutnya lebih menguntungkan orang-orang kaya dan korporasi besar. Biden berjanji untuk meningkatkan pajak bagi orang kaya dan korporasi untuk mendanai program-program sosial dan infrastruktur.
Isu Rasial dan Kekerasan
Debat ini juga menyinggung isu rasial dan kekerasan yang meningkat di beberapa kota di Amerika Serikat. Trump menuduh Biden dan Partai Demokrat mendukung kekerasan dan kerusuhan yang terjadi di kota-kota yang dipimpin oleh Demokrat. Trump juga mengklaim bahwa pemerintahannya telah melakukan banyak hal untuk komunitas kulit hitam, termasuk reformasi peradilan pidana.
Biden, di sisi lain, menuduh Trump memecah belah negara dengan retorika rasis dan gagal mengutuk kelompok supremasi kulit putih. Biden berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Amerika dan bekerja untuk menyembuhkan perpecahan rasial di negara tersebut.