Dampak Perang Dagang AS-China: Ilmuwan China Hengkang, WuXi AppTec Jual Unit Bisnisnya
Tanggal: 1 Jan 2025 11:07 wib.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah menimbulkan dampak luas, tidak hanya dalam ranah perdagangan dan ekonomi, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap komunitas ilmu pengetahuan dan penelitian.
Banyak peneliti asal China memilih untuk meninggalkan AS akibat pemberlakuan aturan baru yang membatasi bisnis mereka di negara tersebut. WuXi AppTec, sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari kegiatan bisnis China di AS, telah menjual unit produksi sel dan terapi gen, WuXi Advanced Therapies kepada perusahaan pemodal swasta Amerika, Altaris LLC. Penjualan ini dapat dilihat sebagai tindakan strategis dalam menghadapi pembatasan bisnis yang ditetapkan oleh pemerintah AS.
Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meloloskan RUU yang bertujuan untuk melarang kontrak federal dengan perusahaan-perusahaan China dan perusahaan yang berbisnis dengan mereka.
Tujuan dari undang-undang tersebut adalah untuk menjaga keamanan nasional serta mencegah informasi genetik dan data pribadi warga Amerika jatuh ke tangan musuh asing.
Aturan baru ini juga berdampak pada industri farmasi dan bioteknologi Amerika Serikat dengan mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada China dalam berbagai aspek, mulai dari produksi obat hingga penelitian awal.
Tidak hanya itu, WuXi AppTec juga merespons aturan baru ini dengan menjual entitas operasi bisnisnya yang berbasis di Inggris, yaitu Oxford Genetics, kepada Altaris LLC.
Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di AS merespons secara aktif terhadap perubahan kebijakan pemerintah AS dengan melakukan restrukturisasi bisnis mereka.
Meskipun Altaris LLC menolak untuk memberikan komentar terkait penjualan tersebut, dan WuXi AppTec tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters, langkah ini dapat dilihat sebagai upaya adaptasi dan strategi dalam menghadapi perubahan kebijakan.
Dampak dari restrukturisasi bisnis dan ketegangan perdagangan antara AS dan China juga memberikan implikasi yang luas terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banyak peneliti asal China yang telah lama bekerja di AS menghadapi dilema terkait keputusan untuk tetap berada di negara tersebut atau kembali ke tanah air. Kepergian peneliti ilmiah tersebut dapat berdampak pada kerugian pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki.
Sementara itu, bagi perusahaan dan lembaga riset yang bergantung pada kolaborasi lintas negara, restrukturisasi bisnis dan pergerakan peneliti ilmiah dapat menyulitkan kerja sama ilmiah yang telah terjalin. Keterbatasan akses terhadap sumber daya dan keahlian tertentu dapat menghambat progres penelitian dan inovasi di berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Selain itu, kebijakan baru yang diterapkan oleh AS juga menimbulkan dampak pada bagian industri teknologi yang berkaitan dengan pengembangan terapi gen dan sel.
Penjualan WuXi Advanced Therapies kepada perusahaan Amerika menunjukkan bahwa perusahaan China merespons dinamika perubahan kebijakan dan ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Secara keseluruhan, perang dagang antara AS dan China telah menimbulkan dampak yang kompleks, tidak hanya dalam ranah ekonomi dan perdagangan, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap komunitas ilmu pengetahuan dan penelitian.
Keterlibatan peneliti ilmiah asal China dan restrukturisasi bisnis perusahaan-perusahaan China di AS adalah contoh konkret dari bagaimana ketegangan perdagangan antara dua negara besar ini dapat berdampak pada industri ilmu pengetahuan.
Tentu saja, sikap adaptasi dan strategi yang diambil oleh perusahaan-perusahaan China dan peneliti ilmiah tidak terlepas dari upaya mereka untuk tetap bersaing dan bertahan di tengah ketidakpastian yang diakibatkan oleh ketegangan perdagangan global.
Implikasi dari tren ini perlu terus dipantau untuk memahami konsekuensi jangka panjangnya terhadap kemajuan penyelidikan ilmiah dan kolaborasi lintasnegara.