Sumber foto: iStock

Dampak Buruk Fenomena El Nino: Peru Terombang-ambing di Jurang Resesi dan Demam Berdarah

Tanggal: 27 Jun 2024 19:30 wib.
Fenomena El Nino tidak bisa dianggap remeh. Peru, sebagai salah satu negara berkembang di pantai barat Amerika Selatan, sering mengalami dampak yang merugikan akibat arus El Niño dan La Niña. Dampaknya menjalar ke dua aspek penting, yakni ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Sejak tiga belas ribu tahun yang lalu, El Niño telah memberikan pengaruh signifikan di Peru. Bahkan, alasan pemilihan ketinggian pemukiman Inca pada tahun 1400-an dipercaya berkaitan dengan upaya menghindari dampak buruk dari fenomena El Niño. Nelayan Peru memberi nama "El Niño de Navidad" yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir terhadap kondisi arus laut hangat tahunan ini.

Dikaitkan dengan El Niño, hujan lebat dan banjir dapat menghantam pantai utara Peru, sementara periode kekeringan terjadi di bagian selatan. Fenomena ini meningkatkan kerentanan negara dalam hal pencegahan, pengendalian, dan pengurangan kerusakan. Kondisi ini juga memaksa pemerintah Peru untuk memberlakukan keadaan darurat di beberapa distrik dan merespons dengan berbagai upaya pencegahan bencana, termasuk relokasi, serta penyediaan tempat penampungan sementara bagi masyarakat terdampak.

Selain itu, sejarah mencatat bahwa El Niño memberikan dampak negatif terhadap peradaban kuno di Amerika Selatan, termasuk Moche dan Inca. Pengaruhnya telah dirasakan sejak Pizarro berlayar ke pantai barat Amerika Selatan pada tahun 1524, ketika kondisi angin laut yang tidak mendukung menghambat perjalanan menuju pedalaman Peru. Kondisi iklim ini juga dipercaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penaklukan Spanyol atas suku Inca dan Peru.

Dampak ekonomi negatif akibat El Niño juga sangat terasa di Peru. Sektor pertanian, terutama industri perikanan, menjadi yang paling rentan terdampak. Bukan hanya satu kali, Peru telah beberapa kali terkena dampak buruk dari fenomena El Niño, termasuk di tahun 2023-2024 yang membawa negatif pertumbuhan ekonomi Peru dan kerusakan pada sektor pertanian.

Industri perikanan di lepas pantai Peru sebenarnya sangat produktif, namun El Niño mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem laut. Perubahan suhu air mempengaruhi perkembangan plankton dan populasi ikan, mengakibatkan penangkapan ikan menjadi tidak stabil. Dampaknya, sektor perikanan mengalami kerugian yang signifikan, bahkan mencapai 0,9 juta ton pada setiap musim dan pernah menyebabkan krisis ekonomi di Peru.

El Niño telah menjadi ancaman serius bagi Peru dan telah beberapa kali menyebabkan negara ini terpuruk dalam jurang resesi. Diperlukan upaya serius, baik dalam hal mitigasi dampak, pengurangan risiko bencana, maupun strategi adaptasi untuk menghadapi fenomena ini. Perlu disadari bahwa fenomena iklim seperti El Niño bukanlah hal yang bisa dianggap sepele dan perlu perhatian serius dalam rangka pencegahan dan penanganannya.

Serta, penguatan sektor ekonomi dan industri yang lebih tahan terhadap perubahan iklim menjadi krusial bagi Peru saat ini dan masa yang akan datang. Selain itu, kolaborasi dengan negara-negara lain juga menjadi salah satu hal penting yang harus ditingkatkan dalam menghadapi dampak El Niño. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan juga menjadi faktor penting dalam menghadapi fenomena iklim ini.

Semua pihak harus bersinergi dalam menghadapi fenomena iklim yang semakin tidak terduga ini. Juru bicara dari PBB, Stephane Dujarric pernah mengatakan dalam siaran pers bahwa, ancaman ini bisa sangat merusak bukan hanya bagi perekonomian negara, melainkan bagi kehidupan manusia dan hewan, penggalan kata-kata itu menjadi panggilan bahwa kita harus bersama-sama menjaga dan beradaptasi menghadapi ancaman cuaca yang semakin tidak terduga ini. Khususnya dalam hal mitigation dan upaya penurunan resiko dampak buruk bagi masyarakat yang terdampak. Demikianlah perbaikan kecil terhadap amanuensis yang telah diterima. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved