Sumber foto: google

Dampak Blue Screen Windows Massal Akibat Gangguan Pembaruan Software CrowdStrike

Tanggal: 19 Jul 2024 20:30 wib.
Sebuah bencana teknologi menyelimuti berbagai negara di seluruh dunia akibat masalah yang dialami oleh ribuan perangkat Windows. Blue screen of death (BSOD) massal ini mengakibatkan gangguan pada sejumlah layanan vital, mulai dari penerbangan, penyiaran, hingga perbankan di berbagai negara. Kendati begitu, terdapat dugaan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh proses pembaruan perangkat lunak atau update software yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike.

Proses pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike telah menyebabkan PC dan server yang terkena dampak menjadi offline. Hal ini mengakibatkan perangkat-perangkat tersebut terjebak dalam putaran recovery boot, sehingga mereka tidak dapat menyala dengan benar. CrowdStrike sendiri merupakan perusahaan yang digunakan secara luas oleh banyak bisnis di seluruh dunia untuk mengelola keamanan PC dan server Windows.

Situs teknologi The Verge melaporkan bahwa masalah ini pertama kali terjadi di bank-bank, maskapai penerbangan, dan stasiun TV di Australia. Kendati demikian, masalah ini kemudian menyebar hingga ke Eropa. Salah satu dampak langsung dari gangguan ini adalah pengalaman yang dialami oleh kantor penyiaran Inggris, Sky News, yang tidak dapat menyiarkan buletin berita pagi selama berjam-jam. Mereka bahkan tidak memiliki pilihan kecuali menyiarkan pesan permintaan maaf atas "gangguan pada siaran ini." 

Selain itu, maskapai penerbangan terkemuka di Eropa, Ryanair, juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengalami masalah IT yang disebabkan oleh "pihak ketiga". Masalah ini berdampak langsung pada jadwal keberangkatan penerbangan mereka. Bandara Berlin pun menyarankan penumpang untuk bersiap-siap menghadapi penundaan perjalanan akibat "masalah teknis."

Di Amerika Serikat, Badan Penerbangan Federal (FAA) mengumumkan bahwa mereka sedang memberikan bantuan kepada maskapai-maskapai penerbangan seperti Delta, United, dan American Airlines akibat masalah komunikasi yang diakibatkan oleh gangguan teknis tersebut. Jeannie Shiffer, juru bicara FAA, menyatakan bahwa "FAA telah memantau dengan seksama masalah teknis yang berdampak pada sistem IT di maskapai-maskapai penerbangan AS." Ia juga menambahkan bahwa "beberapa maskapai penerbangan telah meminta bantuan FAA untuk melakukan pendaratan darurat bagi armada mereka hingga masalah ini terselesaikan."

CEO CrowdStrike, George Kurtz, telah mengonfirmasi bahwa gangguan massal yang terjadi di seluruh dunia adalah akibat dari "cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows." Namun demikian, Kurtz menekankan bahwa gangguan massal ini bukan disebabkan oleh insiden keamanan atau serangan siber. Ia juga menegaskan bahwa hanya klien yang menggunakan perangkat Windows yang terdampak oleh masalah ini, sementara pengguna dengan perangkat Mac dan Linux tidak terkena dampak.

Menariknya, Kurtz juga menyatakan bahwa "cacat pada pembaruan yang menyebabkan masalah komputasi global ini telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan." Hal ini menegaskan bahwa langkah-langkah perbaikan telah diambil untuk mengatasi masalah ini. Meskipun demikian, dampak yang ditimbulkan oleh blue screen Windows massal ini mengingatkan betapa rentannya sistem teknologi kita, bahkan oleh kesalahan kecil dalam pembaruan perangkat lunak.

Ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam pembaruan software bisa memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk layanan penerbangan, penyiaran, dan perbankan. Kasus ini juga memberikan pelajaran penting bagi perusahaan teknologi untuk meningkatkan uji coba serta kontrol kualitas dalam melakukan pembaruan software. Karena hanya dengan langkah-langkah ini, kita dapat menghindari dampak besar yang disebabkan oleh kesalahan dalam pembaruan perangkat lunak yang seharusnya memberikan peningkatan keamanan dan kinerja bagi penggunanya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved