Sumber foto: google

Cyril Ramaphosa Dilantik Kembali sebagai Presiden Afrika Selatan

Tanggal: 22 Jun 2024 09:55 wib.
Cyril Ramaphosa resmi menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan yang kedua setelah dilantik dalam upacara di Pretoria, Afrika Selatan. Pelantikan Ramaphosa sebagai Presiden Afrika Selatan kembali membuat sejarah dalam politik negara tersebut. Dalam upacara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat, Ramaphosa dengan sungguh-sungguh membacakan sumpah kepresidenannya di hadapan Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Raymond Zondo.

"Saya, Matamela Cyril Ramaphosa, bersumpah akan selalu setia kepada Republik Afrika Selatan," demikian bunyi kutipan sumpah kepresidenan yang dibacanya dengan tegas dan penuh semangat.

Setelah membacakan sumpah kepresidenannya, Ramaphosa kemudian diucapkan selamat oleh Raymond Zondo sebelum menandatangani sertifikat pelantikan. Dengan acara yang penuh keharuan ini, Zondo mengumumkan secara resmi bahwa Ramaphosa telah dilantik kembali sebagai presiden, mendapat sambutan meriah dari hadirin yang memenuhi lapangan Union Buildings, kantor resmi presiden Afrika Selatan.

Menjelang pelantikan, para pemuka berbagai agama turut mendoakan kesuksesan presiden dan pemerintahan persatuan nasional yang akan bertugas. Kehadiran ratusan undangan dari dalam dan luar negeri memberikan gambaran akan pentingnya peristiwa tersebut dalam politik Afrika Selatan dan juga di mata dunia internasional.

Sebelum keputusan pelantikan, pada sidang pertama Majelis Nasional Afrika Selatan setelah pemilu, Ramaphosa kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya. Dengan usianya yang telah menginjak 71 tahun, Ramaphosa, yang juga pemimpin partai Kongres Nasional Afrika (ANC), memperoleh 283 suara dari anggota Majelis Nasional. Hal ini mengalahkan satu-satunya calon presiden lain, Julius Malema, dari partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF), yang hanya memperoleh 44 suara.

Dominasi ANC dalam politik Afrika Selatan selama tiga dasawarsa terakhir hingga kehilangan suara mayoritas dalam pemilu pada 29 Mei, membuat pelantikan Ramaphosa sebagai suatu tanda penting bagi partai tersebut. Terlebih, meskipun ANC mempertahankan status sebagai partai terbesar di Majelis Nasional, namun hanya meraih 159 dari 400 kursi, membuatnya mustahil untuk memerintah tanpa dukungan partai lain.

ANC mengusulkan pendirian pemerintahan persatuan nasional kepada partai-partai lain di parlemen. Hasil kesepakatan koalisi dengan partai-partai lain seperti Aliansi Demokratik (AD), Aliansi Patriotik (PA), Front Kebebasan Inkatha (IFP), serta sejumlah partai kecil di parlemen menjadi langkah strategis bagi ANC untuk memperkuat posisinya dalam politik Afrika Selatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved