Curhat Jemaah Haji: Tim Medis Kurang, Rebutan Air, dan Minim Bantuan
Tanggal: 24 Jun 2024 08:04 wib.
Petugas medis dan bantuan kesehatan di Arab Saudi dikritik karena minimnya pelayanan kepada jemaah haji tahun 2024. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat jumlah jemaah haji yang menjalani ibadah di tengah cuaca panas ekstrem yang dapat memengaruhi kesehatan mereka. Diketahui bahwa lebih dari seribu jemaah telah meninggal dunia dalam pelaksanaan musim haji tahun ini, meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan dan kesejahteraan jemaah.
Dilansir dari CNN pada Sabtu (22/6), banyak saksi mata melaporkan bahwa sejumlah jemaah kehilangan kesadaran akibat cuaca panas yang ekstrem. Bahkan, beberapa jemaah melaporkan bahwa mereka melewati mayat-mayat yang telah ditutupi oleh kain putih saat mereka sedang menjalani ibadah haji.
Zirrar Ali (40), seorang jemaah haji asal London, berbagi pengalaman yang menunjukkan kurangnya layanan yang disediakan selama pelaksanaan ibadah haji. Ia menyatakan bahwa ketersediaan air bersih dan air minum sangat minim, begitu juga dengan tempat berteduh. Selama seminggu di Makkah, dukungan medis bagi jemaah juga terbilang kurang, meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan jemaah yang memerlukan perawatan medis.
Ali juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap minimnya petugas medis yang tersedia, menyebutkan bahwa pelayanan medis hanya akan diberikan saat keadaan darurat, hal ini menambah ketakutan para jemaah akan keselamatan mereka. Ia juga melaporkan bahwa banyak jemaah yang pingsan dan hanya mendapat pertolongan dari sesama jemaah sehingga memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Pengalaman serupa juga disampaikan oleh Ahmad (44) dari Indonesia, yang juga melihat banyak jemaah sakit dan bahkan meninggal karena cuaca panas yang ekstrem. Ia juga menyaksikan jemaah yang berebut sumber air, namun minimnya pelayanan kesehatan dari petugas serta minimnya ambulans yang tersedia.
Keduanya menyesalkan buruknya infrastruktur dan penyelenggaraan haji tahun ini, terutama bagi para jemaah yang melakukan perjalanan secara mandiri. Pelaksanaan haji tahun ini dilakukan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan suhu melonjak di atas rata-rata. Hingga saat ini, jumlah pasti korban tewas juga belum dapat dipastikan, namun diperkirakan akan terus bertambah mengingat setiap negara mengumumkan jumlah kematian jemaahnya yang melakukan haji secara terpisah.
Pemerintah Arab Saudi hanya memiliki data jemaah haji yang resmi mendaftar dan melakukan perjalanan ke Mekah sesuai dengan kuota yang diberikan. Kekhawatiran muncul terkait jumlah korban meninggal yang berasal dari jemaah haji yang tidak terdaftar, masyarakat berharap agar Arab Saudi dapat memberikan perhatian lebih terhadap jemaah yang belum terdaftar namun tetap melakukan ibadah haji secara ilegal.
Arab Saudi telah mewajibkan setiap jemaah memperoleh izin resmi untuk mengakses Makkah, namun masih terdapat jemaah tak berizin yang melakukan perjalanan tanpa fasilitas yang memadai, seperti transportasi yang aman, serta ketersediaan makanan dan minuman yang cukup. Semua jemaah menghabiskan sebagian besar waktunya berjalan di luar ruangan di tengah cuaca panas terik, dimana bagi sebagian jemaah, perjalanan kaki minimal lima hingga dua belas jam setiap hari.
Kendati perjalanan jauh merupakan bagian dari pengalaman haji yang membutuhkan ketabahan, para jemaah berharap pemerintah Saudi dapat memberikan lebih banyak bantuan dan pelayanan yang memadai untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka. Selain itu, kurangnya perhatian terhadap kesehatan jemaah yang terbilang minim juga harus dijadikan perhatian serius oleh pihak terkait.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, pemerintah Arab Saudi perlu meningkatkan sumber daya kesehatan dan infrastruktur untuk memastikan keselamatan jemaah. Pelibatan lebih banyak petugas medis, peningkatan akses air bersih, penyediaan tempat berteduh, serta penyelenggaraan bantuan kesehatan yang lebih baik akan sangat membantu para jemaah dalam menjalani ibadah haji dengan tenang dan kesehatan yang terjaga. Hal ini juga akan mengurangi dampak buruk dari kondisi cuaca ekstrem yang seringkali memengaruhi kesehatan jemaah.