Sumber foto: google

CIA: Tekanan terhadap Komandan Hamas untuk Mengakhiri Perang dengan Israel

Tanggal: 17 Jul 2024 20:26 wib.
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (Central Intelligence Agency/CIA) memperkirakan Yahya Sinwar, pemimpin kelompok Hamas di Gaza, sedang menerima tekanan dari komandan militer internalnya untuk menerima gencatan senjata dan mengakhiri perang dengan Israel. Direktur CIA, Bill Burns, mengungkapkan bahwa Sinwar tidak terlalu "khawatir dengan kematiannya," namun lebih cenderung menghadapi tekanan karena disalahkan atas penderitaan besar yang terjadi di Gaza.

Pejabat intelijen menemukan bahwa Sinwar bersembunyi di terowongan tempat kelahirannya di Khan Younis, Gaza. Dia dianggap sebagai pembuat keputusan utama bagi Hamas, yang akan menentukan apakah kesepakatan gencatan senjata akan diterima atau tidak. Burns, yang juga menjadi salah satu anggota negosiasi dari pemerintah Presiden Joe Biden, menekankan bahwa Israel dan Hamas berada dalam posisi yang wajib untuk memanfaatkan momen ini demi mencapai gencatan senjata di Gaza.

Burns menyatakan bahwa tekanan internal yang dihadapi Sinwar merupakan hal baru dalam dua minggu terakhir, termasuk panggilan telepon dari komandan militernya sendiri. "Tahap akhir negosiasi selalu sulit, meski peluang gencatan senjata lebih besar dari sebelumnya," ujar Burns.

Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel ke Palestina hingga saat ini telah mencapai lebih dari 38 ribu orang. Meskipun telah dilakukan beberapa pertemuan negosiasi gencatan senjata, proses penyampaian pesan ke dan dari Sinwar semakin sulit karena Israel terus melakukan upaya untuk menghalanginya.

Dari tiga pemimpin Hamas paling senior di Gaza, Israel diyakini telah menemukan dan membunuh hanya satu orang, yaitu Marwan Issa. Sementara kepala militer Mohammed Deif menjadi target pengeboman Israel, yang menyebabkan kematian hampir 100 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Baik Israel maupun AS belum memastikan apakah Deif berhasil menjadi sasaran.

Pejabat AS yakin bahwa Sinwar tidak lagi menginginkan kepemimpinan atas Gaza, dan baik Israel maupun Hamas telah menandatangani rencana "pemerintahan sementara" yang akan dimulai pada fase kedua gencatan senjata, di mana tidak satu pun dari mereka akan mengendalikan Gaza.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved