China Temukan Tambang Emas Raksasa Bernilai Rp1.300 Triliun, Benarkah Bisa Kalahkan Afrika Selatan?
Tanggal: 13 Mei 2025 19:19 wib.
Pada akhir tahun 2024, dunia dikejutkan dengan penemuan tambang emas raksasa di wilayah tengah China, tepatnya di Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan. Tambang ini bukan sembarang tambang—disebut sebagai tambang "supergiant", situs ini diyakini menyimpan cadangan emas berkualitas tinggi yang diperkirakan mencapai 1.000 metrik ton. Nilai dari total kandungan emas ini disebut-sebut mencapai 600 miliar yuan atau sekitar US$83 miliar (setara dengan Rp1.300 triliun).
Penemuan ini mengundang perhatian luas tidak hanya di lingkup nasional, tetapi juga secara global. Bahkan, tambang ini digadang-gadang bisa melampaui South Deep, tambang emas terbesar di dunia yang berada di Afrika Selatan dan diketahui memiliki cadangan sekitar 900 metrik ton emas.
Tambang Super Raksasa yang Bisa Ubah Peta Kekayaan Dunia
Menurut laporan dari media pemerintah China, badan geologi setempat—Badan Geologi Provinsi Hunan—mengumumkan bahwa tim mereka telah menemukan 40 urat emas yang menyebar hingga kedalaman 2 kilometer di bawah permukaan tanah. Lebih mencengangkan lagi, berdasarkan pemodelan 3D yang dilakukan oleh tim geologi, potensi kandungan emas tersebut bisa terus bertambah hingga kedalaman 3 kilometer.
Salah satu ahli geologi dari tim eksplorasi, Chen Rulin, menyebutkan bahwa hasil pengeboran menunjukkan inti batuan yang jelas mengandung emas. “Banyak sampel batu yang kami bor menunjukkan emas terlihat dengan mata telanjang,” ujarnya kepada media sains internasional Science Alert pada Kamis, 8 Mei 2025.
Kualitas Emas Sangat Tinggi, Melebihi Standar Umum
Tak hanya dari sisi kuantitas, kualitas emas yang ditemukan juga sangat luar biasa. Umumnya, emas dengan kategori high grade hanya memiliki kandungan sekitar 8 gram per metrik ton batuan. Namun, dalam tambang baru ini, setiap metrik ton batuan mengandung emas hingga 138 gram—angka yang hampir 17 kali lipat dari standar tinggi biasa.
Tingkat kemurnian dan kandungan emas ini memberikan sinyal positif bahwa jika proses eksploitasi dilakukan dengan baik, hasil yang didapatkan akan sangat signifikan dan berdampak besar bagi perekonomian China.
Masih Ada Keraguan, Namun Potensi Ekonomi Tak Terbantahkan
Meski penemuan ini dianggap monumental, sejumlah pihak masih bersikap hati-hati terhadap klaim skala dan kelayakan tambang ini untuk dieksploitasi dalam waktu dekat. Mengelola tambang di kedalaman ekstrem tentu menghadirkan tantangan teknis, biaya tinggi, dan pertimbangan lingkungan.
Namun, jika hasil eksplorasi ini dapat diverifikasi dan proses ekstraksi bisa dilakukan secara efisien, maka China berpotensi mencatat sejarah sebagai pemilik tambang emas terbesar yang pernah ditemukan.
Saat ini, China sendiri sudah menjadi pemain utama dalam industri emas dunia, dengan cadangan lebih dari 2.000 ton emas dan menyumbang sekitar 10% dari total produksi emas global. Dengan temuan baru ini, posisi China bisa semakin dominan di pasar emas internasional.
Dampak Langsung ke Harga Emas Global
Pengumuman temuan tambang emas super ini juga berdampak langsung terhadap harga emas global, yang memang sedang dalam tren naik tajam akibat ketidakpastian ekonomi internasional. Ketegangan geopolitik, fluktuasi nilai tukar, dan kekhawatiran resesi menjadi faktor yang membuat investor semakin tertarik pada emas sebagai instrumen lindung nilai (safe haven).
Lonjakan harga ini bisa menjadi dorongan tambahan bagi China untuk mempercepat proses eksplorasi dan produksi emas dari tambang baru tersebut.
Tahun Penuh Penemuan Emas Spektakuler
Selain temuan luar biasa di China, tahun 2024 juga menjadi periode yang mencatat sejumlah penemuan emas penting di berbagai belahan dunia. Pada bulan Maret, seorang pemburu harta karun amatir di Inggris menemukan bongkahan emas seberat 64,8 gram, yang disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam sejarah Inggris.
Sementara itu, ilmuwan di Australia membuat terobosan dengan menemukan teori baru mengenai peran gempa bumi dalam pembentukan emas secara alami. Menurut studi ini, tekanan dan suhu ekstrem saat gempa bumi terjadi bisa memicu perubahan geokimia yang menyebabkan emas terbentuk dari cairan mineral di kerak bumi.
Penemuan-penemuan ini semakin memperkaya pemahaman manusia tentang proses alam yang menciptakan logam mulia, serta mempertegas bahwa bumi masih menyimpan banyak kejutan berharga di kedalaman yang belum terjamah.