Sumber foto: iStock

China Longgarkan Kebijakan Visa untuk Wisatawan ASEAN: Langkah Strategis Tingkatkan Pariwisata

Tanggal: 12 Feb 2025 06:41 wib.
Pemerintah China kembali mengambil langkah strategis dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata dan mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara. Pada Senin (10/2), China merilis kebijakan bebas visa baru yang memungkinkan grup wisatawan dari negara-negara ASEAN mengunjungi Xishuangbanna, salah satu destinasi wisata populer di Provinsi Yunnan, China barat daya.

Dengan kebijakan ini, wisatawan asal ASEAN yang bepergian dalam grup yang diorganisir oleh agen perjalanan China akan mendapatkan bebas visa hingga enam hari. Ini merupakan bagian dari upaya Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) China untuk meningkatkan arus wisatawan asing serta memperkuat hubungan ekonomi dan budaya antara China dan ASEAN.

Tujuan Strategis Kebijakan Bebas Visa

Menurut laporan dari Xinhua, kebijakan ini bertujuan meningkatkan industri pariwisata di kawasan barat daya China. Xishuangbanna, yang terkenal dengan budaya etniknya yang kaya dan keindahan alam tropisnya, menjadi lokasi ideal untuk menarik wisatawan asing, terutama dari negara-negara ASEAN yang memiliki kedekatan geografis dan budaya.

Selain itu, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar China untuk meningkatkan kemitraan strategis komprehensif dengan ASEAN. Dengan semakin terbukanya akses wisata, diharapkan hubungan antara China dan negara-negara Asia Tenggara akan semakin erat, tidak hanya dalam sektor pariwisata tetapi juga dalam perdagangan, investasi, dan kerja sama sosial budaya.

Jalur Masuk bagi Wisatawan ASEAN

Dalam pernyataannya, NIA China menjelaskan bahwa wisatawan dari ASEAN yang menggunakan fasilitas bebas visa ini dapat masuk ke Xishuangbanna melalui tiga jalur utama:


Bandara Internasional Xishuangbanna Gasa


Bandara utama di kawasan ini yang menjadi gerbang masuk wisatawan asing, terutama bagi mereka yang datang dengan penerbangan internasional.


Pelabuhan kereta api Mohan

Salah satu pintu masuk strategis yang memudahkan wisatawan dari Laos dan negara-negara sekitarnya yang ingin mengakses Xishuangbanna menggunakan transportasi darat.


Pelabuhan jalan raya Mohan

Alternatif bagi wisatawan yang melakukan perjalanan darat, memungkinkan konektivitas yang lebih baik antara China dan negara-negara ASEAN.




ASEAN: Mitra Strategis China dalam Pariwisata

Sebagai organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam), ASEAN merupakan salah satu pasar utama bagi industri pariwisata China.

Kedekatan geografis serta hubungan budaya dan ekonomi yang erat membuat ASEAN menjadi target utama kebijakan pariwisata China. Dengan lebih dari 600 juta penduduk, ASEAN memiliki potensi besar dalam mengirim wisatawan ke China, terutama di tengah tren meningkatnya minat masyarakat Asia Tenggara untuk berwisata ke luar negeri.

China Gencar Membuka Akses Bebas Visa

China semakin aktif dalam membuka kebijakan bebas visa unilateral maupun timbal balik untuk menarik lebih banyak wisatawan dan pebisnis internasional. Beberapa langkah yang telah diambil China dalam hal kebijakan visa meliputi:


Pengecualian visa timbal balik dengan 25 negara


Artinya, warga negara China dan 25 negara lain bisa bepergian tanpa visa sesuai perjanjian bilateral yang telah disepakati.


Kebijakan bebas visa unilateral untuk 38 negara

Negara-negara tertentu diberikan akses bebas visa secara sepihak oleh China, tanpa perlu ada perjanjian timbal balik.


Kebijakan bebas visa transit untuk 54 negara

Wisatawan dari 54 negara dapat melakukan transit di China tanpa visa dalam periode tertentu, memudahkan perjalanan lintas negara.




Dengan kebijakan ini, China semakin memperluas keterbukaannya bagi wisatawan asing, sejalan dengan strategi besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan mengembangkan industri pariwisata menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Dampak Positif Kebijakan Bebas Visa

Kebijakan bebas visa yang diterapkan China sudah menunjukkan hasil positif dalam menarik wisatawan asing. Hal ini terlihat dari data yang dirilis oleh Administrasi Imigrasi Nasional China (NIA) mengenai jumlah perjalanan lintas batas selama Festival Musim Semi 2025.

Dalam periode 28 Januari - 4 Februari 2025, tercatat ada 958.000 perjalanan lintas batas yang dilakukan oleh orang asing ke China. Angka ini meningkat 22,9% dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan bahwa kebijakan bebas visa berhasil menarik lebih banyak turis untuk berkunjung.

Kenaikan ini menunjukkan bahwa semakin mudahnya akses visa berkontribusi pada peningkatan arus wisatawan internasional, yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi sektor perhotelan, restoran, transportasi, serta industri kreatif dan budaya di China.

Potensi Wisatawan ASEAN ke China

Dengan adanya kebijakan bebas visa ini, potensi kunjungan wisatawan ASEAN ke China diprediksi akan meningkat drastis. Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ini antara lain:


Kedekatan geografis


Jarak yang relatif dekat antara negara-negara ASEAN dengan China membuat perjalanan lebih mudah dan murah, baik melalui jalur udara maupun darat.


Ketertarikan terhadap budaya dan sejarah China

China memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk situs bersejarah, festival tradisional, serta seni kuliner yang menarik bagi wisatawan ASEAN.


Meningkatnya jumlah penerbangan langsung

Banyak maskapai dari ASEAN yang menawarkan penerbangan langsung ke berbagai kota di China, termasuk Yunnan, Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.


Peningkatan kelas menengah di ASEAN

Meningkatnya pendapatan masyarakat di negara-negara ASEAN menyebabkan lebih banyak orang mampu melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.




Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kebijakan bebas visa ke Xishuangbanna kemungkinan akan memberikan dorongan besar bagi pariwisata dan ekonomi lokal di kawasan tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved