Sumber foto: Google

China Kecam Tarif Baru AS, Siapkan Langkah Balasan

Tanggal: 5 Apr 2025 19:25 wib.
Tampang.com | Pemerintah China dengan tegas menentang kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Beijing berjanji akan mengambil langkah balasan guna melindungi kepentingannya, mempertegas bahwa kebijakan ini akan berdampak negatif pada perdagangan global.

Trump Naikkan Tarif hingga 54 Persen

Pada Rabu (3/4/2025), Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 34 persen bagi China, menambah beban tarif sebelumnya yang sudah mencapai 20 persen. Dengan total 54 persen, kebijakan ini mendekati janji kampanye Trump yang menargetkan tarif hingga 60 persen terhadap barang impor China.

Kementerian Perdagangan China mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa kebijakan AS mengabaikan perjanjian dagang yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Beijing menilai bahwa keputusan ini hanya akan memperburuk ketegangan dan mengancam stabilitas perdagangan global.

China Siapkan Langkah Balasan

Sebagai respons terhadap kebijakan AS, China berencana menerapkan langkah-langkah balasan untuk melindungi perekonomiannya. Meskipun belum mengungkapkan detail kebijakan yang akan diambil, Beijing menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan perdagangan dari Washington.

Selain itu, China juga akan fokus meningkatkan konsumsi domestik dan mencari pasar alternatif di Eropa, Asia Tenggara, serta Afrika guna mengurangi ketergantungan pada ekspor ke AS.

Dampak Tarif terhadap Pasar Global

Kebijakan Trump tidak hanya berdampak pada China, tetapi juga negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang dengan AS. Beberapa negara seperti India, Meksiko, Vietnam, dan Malaysia kini menghadapi tarif antara 24 persen hingga 46 persen, sehingga membuat opsi relokasi produksi semakin sulit bagi perusahaan-perusahaan China.

Sejumlah ekonom menilai bahwa langkah ini bisa mempercepat peralihan perdagangan global, di mana China mulai mengurangi ketergantungan pada AS dan beralih ke mitra dagang lain. Namun, proses ini tidak akan mudah karena persaingan ketat di pasar global.

Strategi China Menghadapi Tekanan AS

Terlepas dari tekanan tarif, China tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonominya di kisaran 5 persen. Pemerintah China telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, seperti meningkatkan stimulus fiskal, menerbitkan lebih banyak utang, dan melonggarkan kebijakan moneter.

Beijing juga disebut akan memperkuat strategi diplomasi dan negosiasi dalam menghadapi tekanan dari Washington. Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu dengan Trump pada Juni mendatang untuk membahas kebijakan dagang dan meredakan ketegangan yang semakin memanas.

Tarik Ulur Negosiasi Xi-Trump

Sejumlah analis menilai bahwa baik Trump maupun Xi Jinping enggan mengalah dalam persaingan ini. Trump menerapkan strategi tekanan maksimum dengan kebijakan tarif agresif, sementara Xi cenderung lebih berhati-hati dan menghindari langkah-langkah yang dapat merugikan posisi China.

Namun, jika kebuntuan ini terus berlangsung, dampaknya bisa meluas dan mengganggu perekonomian global. Baik China maupun AS menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas perdagangan dan menghindari eskalasi perang dagang yang lebih dalam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved