China Blokir Influencer yang Pamer Kekayaan dan Gaya Hidup Mewah, Denda Juga Berlaku
Tanggal: 29 Mei 2024 18:50 wib.
Otoritas sensor China memblokir sejumlah influencer yang pamer kekayaan. Keputusan ini diambil setelah kampanye demi memerangi aksi pamer kekayaan secara daring diluncurkan. Pada April 2024 lalu, Pengawas Internet China meluncurkan kampanye bernama "Jelas dan Cerah". Kampanye itu ditujukan menghapus konten-konten yang dianggap tidak dibutuhkan di sosial media. Kemudian lewat kampanye itu, otoritas China menegaskan akan bertindak tegas pada influencer yang mengunggah konten dianggap vulgar, dan sengaja menampilkan gaya hidup mewah serta bergelimang harta.
Tindakan pemerintah China untuk memblokir influencer yang terbukti pamer kekayaan dan gaya hidup mewah ini memiliki tujuan untuk menekan perilaku konsumtif yang tidak sehat, serta menekankan pentingnya menampilkan sikap dan perilaku yang lebih bijaksana di media sosial. Dampak dari tindakan ini cukup signifikan, karena beberapa influencer terkenal di China telah terkena dampaknya. Langkah ini tidak hanya sebagai bentuk peringatan, tetapi juga sebagai pembelajaran bagi para influencer lainnya dalam memanage konten yang mereka unggah di media sosial.
Pada dasarnya, pamer kekayaan dan gaya hidup mewah bukanlah hal yang baru di kalangan influencer. Namun, dalam konteks China, fenomena ini mulai mengkhawatirkan karena dapat memengaruhi opini publik secara negatif dan menggiring masyarakat untuk menciptakan standar hidup yang tidak realistis. Pemberantasan akun-akun pamer kekayaan sejalan dengan upaya China memperketat kendali atas selebriti di media sosial. Sebelum kampanye itu berjalan Pemerintah China kerap mengecam konten pamer uang.
Pemblokiran influencer yang terbukti pamer kekayaan dan gaya hidup mewah juga menjadi contoh bagi negara lain tentang penanganan konten di media sosial. Secara lebih luas, tindakan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi negara-negara lain dalam mengatur dan mengawasi aktivitas influencer di dunia maya. Bahkan Presiden Xi Jinping, yang menginisiasi program makmur bersama, memberlakukan denda besar bagi sejumlah influencer. Lewat program makmur bersama Xi bertujuan mengurangi ketimpangan ekonomi di negaranya.
Di sisi lain, tindakan ini juga menjadi panggilan bagi para influencer untuk lebih bijaksana dalam menunjukkan kehidupan mereka kepada publik. Sebagai figur yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat, mereka juga memiliki tanggung jawab sosial dalam mempromosikan nilai-nilai positif, termasuk kesederhanaan, kerja keras, dan empati terhadap sesama. Pencapaian sukses dan keberhasilan tidak selalu harus disertai dengan pamer kekayaan dan gaya hidup mewah. Sebaliknya, kesederhanaan dan kepekaan sosial juga memiliki nilai yang sama pentingnya dalam membentuk citra personal yang baik di mata publik.
Dalam era digital ini, peran influencer semakin besar dalam mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah maupun pihak terkait lainnya untuk terus mengawasi dan mengatur konten yang dihasilkan oleh influencer demi menciptakan lingkungan digital yang sehat dan positif bagi seluruh pengguna media sosial.
Dengan demikian, tindakan China untuk memblokir influencer yang pamer kekayaan dan gaya hidup mewah dengan denda sebagai tindakan disiplin merupakan langkah yang signifikan dalam menekan perilaku konsumtif yang tidak sehat dan membentuk standar perilaku yang lebih bijaksana di media sosial. Selain itu, hal ini juga menjadi contoh bagi negara lain tentang penanganan konten di media sosial dan panggilan bagi para influencer untuk lebih bijaksana dalam menunjukkan kehidupan mereka kepada publik.