Cara Atasi Trauma pada Anak yang Terkena Korban Tsunami
Tanggal: 26 Des 2018 12:28 wib.
Tampang.com - Bencana yang bertubi-tubi menimpa Indonesia mulai dari Gempa di Nusa Tenggara Barat, gempa dan Tsunami di Poso dan Sigi, dan yang terakhir Tsunami di Banten dan Lampung, tak hanya menyebabkan banyak korban tewas dan luka-luka, tapi juga menyisakan luka dan trauma bagi korban terutama anak-anak yang terkena dampak tsunami tersebut.
Susah memang menyembuhkan rasa trauma akibat musibah yang dialami karena terkadang jika korban mendengar kata tersebut, yang terbayang adalah ketika kejadian menimpa dirinya dan rasa takut, gelisah sudah pasti menghantui kembali.
Untuk mengobati trauma akibat tsunami atau bencana alam lainnya pada anak-anak, ada baiknya kita perhatikan beberapa cara atau tips untuk mengobati luka yang mendalam atau trauma tersebut.
Usahakan Selalu Dekat dengan Anak Jangan Anak Dibiarkan Sendiri
Saat anak mengalami trauma akibat korban tsunami, ajak anak untuk sering ngobrol dan jangan biarkan anak sendirian karena si anak selalu terbayang saat bencana menimpa dirinya. Berikan kata-kata yang lembut dan menenangkan anak, kasih pengertian kepada anak tentang bencana alam yang sulit dihindari jika sudah terjadi dan manusia tidak berdaya menghadapinya.
Ajak Anak Bermain dan Berkumpul Bersama Temannya
Anak selain jangan dibiarkan sendirian, ajak anak untuk bermain dan berkumpul bersama teman-teman senasibnya. dengan sering bermain dengan teman-teman korban tsunami, diharapkan mereka merasa senasib dan bisa melupakan musibah yang menimpa mereka.
Jangan Berikan Ponsel pada Anak
Untuk sementara anak jangan diberikan ponsel saat anak sedang bermain ponsel. Peristiwa-peristiwa tsunami dan korban tsunami yang banyak beredar di media sosial, dikhawatirkan akan menggugah kembali ingatan anak akan musibah yang menimpanya. Arahkan anak bermain game yang menyenangkan jika anak diberi ponsel.
Ajarkan Anak untuk menerima Musibah yang Menimpanya
Jika anak kehilangan kedua orang tuanya saat terjadi musibah, trauma anak biasanya lebih besar dan lama dibandingkan anak-anak yang masih bersama orang tuanya. Ajarkan rasa sabar dan ikhlas atas musibah yang terjadi semata-mata karena kehendak Allah SWT dan ajarkan anak untuk mendoakan orang tuanya agar diterima amal ibadahnya disisi Allah SWT.
Beri Pandangan Cara-cara atau antisipasi tentang Tsunami
Setelah trauma anak berkurang atau sedikit hilang, ajarkan kepada anak apa yang harus dilakukan jika terjadi musibah kembali, dengan demikian anak bisa waspada dan menghindar jika terjadi tanda atau gejala tsunami.
Trauma pada anak memang berbeda dengan trauma pada orang dewasa karena pikiran anak terkadang lebih kuat dan selalu terekam di ingatannya atas musibah yang menimpanya. Namun dengan kesabaran dan perhatian yang lebih kepada anak-anak yang trauma diharapkan rasa trauma itu berangsur-angsur hilang dari ingatan mereka.