Sumber foto: website

Bus Terjun ke Jurang di Guatemala, 51 Orang Tewas

Tanggal: 12 Feb 2025 06:45 wib.
Satu lagi tragedi mengerikan mengguncang Guatemala, di mana sebanyak 51 nyawa melayang akibat sebuah kecelakaan tragis yang terjadi ketika sebuah bus terjun dari jembatan menuju jurang yang tercemar. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin pagi, saat bus yang membawa lebih dari 70 penumpang tersebut sedang dalam perjalanan dari San Agustín Acasaguastlán menuju ibu kota, Guatemala City. Insiden ini menempatkan bus tersebut terjun bebas dari ketinggian sekitar 20 meter (66 kaki) dari Puente Belice, yang merupakan jembatan jalan raya yang membentang melintasi jalan serta sebuah sungai kecil.

Klien juru bicara setempat, Carlos Hernández, melaporkan dengan penuh duka bahwa dari total korban, 36 di antaranya adalah pria dan 15 lainnya wanita. Semua jenazah telah diserahkan kepada pihak berwenang dan ditempatkan di kamar mayat provinsi yang telah disediakan khusus untuk menangani situasi darurat semacam ini.

Media sosial dipenuhi dengan gambar-gambar memilukan yang dibagikan oleh pemadam kebakaran, yang menunjukkan bus tersebut terendam dalam limbah, dengan banyak tubuh korban yang ditemukan di sekitar reruntuhan. Presiden Guatemala, Bernardo Arévalo, mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam dan mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Ia juga mengerahkan tentara serta lembaga penanggulangan bencana untuk mempercepat upaya penyelamatan dan bantuan.

"Saya bersolidaritas sepenuhnya dengan keluarga para korban yang tengah merasakan kehilangan yang sulit, dan rasa sakit mereka adalah rasa sakit saya pula," ungkap Arévalo dalam unggahan di media sosialnya.

Berdasarkan laporan dari pemadam kebakaran, diketahui bahwa pengemudi bus hilang kendali dan menabrak beberapa kendaraan kecil sebelum akhirnya bus tersebut terjun ke jurang. “Bus itu terus melaju tanpa kendali, menerobos pagar pengaman, dan jatuh ke jurang hingga mencapai sungai yang terkena pencemaran limbah,” sambung Hernández saat berbicara kepada wartawan.

Visual yang dirilis oleh AFPTV menunjukkan para petugas pemadam kebakaran berjuang melewati mayat-mayat yang ditemukan dalam air keruh penuh sampah, saat mereka membawa korban menggunakan tandu ke tempat yang lebih aman. 

Menteri Komunikasi, Miguel Ángel Díaz, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa bus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut berusia sekitar 30 tahun, namun masih memiliki izin untuk beroperasi. Meskipun demikian, penyebab pasti kecelakaan ini masih dalam penyelidikan, dan pihak berwenang sedang mempertimbangkan apakah bus tersebut kemungkinan mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Tragedi di jalan raya seperti ini bukanlah hal baru di wilayah Amerika Tengah dan Selatan, di mana laporan kecelakaan fatal sering terjadi dan sering melibatkan sejumlah besar korban jiwa. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved