Sumber foto: mediaindonesia.com

BRP Sierra Madre: Sebuah Kapal Perusak Perang Dunia II yang Berkarat Menimbulkan Ketegangan antara Filipina dan Tiongkok di Laut China Selatan

Tanggal: 12 Jun 2024 11:42 wib.
BRP Sierra Madre, sebuah kapal perang yang sudah usang dan sengaja ditenggelamkan di Second Thomas Shoal di Laut China Selatan, berfungsi sebagai pos militer Filipina dan sebagai simbol kedaulatan negara tersebut di perairan yang dipersengketakan. Kapal yang berkarat ini memiliki sejarah panjang yang menarik, mengabdi dalam Perang Dunia II dan Perang Vietnam dengan berbagai nama dan bendera.

Kehadiran kapal di sepadan (shoal) tersebut telah menjadi sumber perselisihan antara Filipina dan Tiongkok. Insiden terbaru melibatkan Penjaga Pantai Tiongkok yang menghentikan dan menggunakan semprotan air pada kapal-kapal Filipina yang mencoba untuk memasok ulang kapal tersebut.

Tiongkok telah mendesak Filipina untuk menghapus kapal tersebut, dengan mengutip klaim bahwa Filipina telah berjanji untuk melakukannya, klaim yang ditolak oleh Filipina. Filipina bersikeras bahwa kapal akan tetap berada di sepadan tersebut dan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk memperbaiki dan merawat kapal itu.

BRP Sierra Madre, meskipun usianya dan kondisinya yang memburuk, terus menjadi titik fokus dalam sengketa wilayah yang sedang berlangsung di Laut China Selatan, melambangkan determinasi Filipina untuk menegaskan klaimnya di wilayah tersebut.

BRP Sierra Madre adalah kapal perusak kelas Casco yang awalnya di komisioning pada tahun 1944 dengan nama USS Harnett County. Kemudian, kapal tersebut digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dalam Perang Dunia II dan Perang Korea. Setelah itu, kapal tersebut dijual kepada Angkatan Laut Republik Tiongkok dan bergabung dalam perang melawan Komunis Tiongkok di laut. Pada tahun 1976, kapal tersebut dibeli oleh Angkatan Laut Filipina dan diubah namanya menjadi BRP Sierra Madre.

Melihat sejarahnya yang kaya dengan konflik, BRP Sierra Madre terus menjadi simbol ketegangan antara Filipina dan Tiongkok dalam sengketa Laut China Selatan. Kontroversi seputar kapal ini terutama berkaitan dengan klaim wilayah yang bertentangan antara kedua negara, dengan Filipina mengklaim bahwa kapal tersebut adalah pos teritorial mereka di Second Thomas Shoal sementara Tiongkok menolak klaim ini.

Selain itu, keberadaan BRP Sierra Madre juga mencerminkan dinamika politik dan militer di kawasan Laut China Selatan yang semakin kompleks. Tiongkok terus meningkatkan kehadiran militer di wilayah tersebut, termasuk di sekitar Second Thomas Shoal, pertanda ketegangan yang terus memanas di kawasan tersebut.

Meskipun Rusak, BRP Sierra Madre masih aktif sebagai pos militer Filipina di kawasan tersebut. Pemerintah Filipina telah menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk mempertahankan kapal tersebut sebagai bagian dari upaya mereka untuk memperkuat klaim kedaulatan di Laut China Selatan. Selain itu, para pejabat Filipina juga menekankan bahwa perawatan dan pemeliharaan kapal tersebut adalah bagian penting dari komitmen mereka untuk melindungi wilayah-wilayah yang dipersengketakan.

Konflik terkait BRP Sierra Madre juga mencerminkan pentingnya isu kedaulatan dan penegakan hukum internasional di Laut China Selatan. Filipina telah mencari dukungan dari komunitas internasional, terutama dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, yang memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Pasifik. Mereka mengadvokasi pentingnya menghormati Hukum Laut Internasional dan menekankan bahwa sengketa perbatasan harus diselesaikan melalui jalur diplomatik dan tanpa kekerasan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved