Sumber foto: Google

Bos Perusahaan Chip Raksasa China Dijatuhi Hukuman Mati karena Korupsi

Tanggal: 17 Mei 2025 21:55 wib.
Tampang.com | Pengadilan di Provinsi Jilin, China, menjatuhkan hukuman mati dengan masa percobaan dua tahun kepada Zhao Weiguo, mantan pemimpin perusahaan teknologi dan semikonduktor Tsinghua Unigroup. Putusan ini diambil setelah Zhao dinyatakan bersalah atas kasus korupsi dan penggelapan uang dalam skala besar, Rabu (14/5/2025).

Zhao, yang merupakan alumnus Universitas Tsinghua dan memimpin Tsinghua Unigroup sejak 2009 hingga 2022, terbukti melakukan penggelapan aset milik negara senilai sekitar Rp 1 triliun serta merugikan negara lebih dari Rp 2 triliun melalui transaksi yang merugikan perusahaan dan memanfaatkan jabatannya untuk keuntungan pribadi.

Hakim memutuskan hukuman mati yang akan ditangguhkan selama dua tahun, selama masa tersebut eksekusi tidak akan dilaksanakan jika Zhao tidak melakukan pelanggaran tambahan. Setelah masa penangguhan, hukuman akan berubah menjadi penjara seumur hidup. Selain itu, Zhao dicabut hak politiknya seumur hidup dan harus menyerahkan seluruh aset pribadinya. Pengadilan juga mengenakan denda sebesar 12 juta yuan atau sekitar Rp 27,4 miliar.

Menurut pengadilan, Zhao dan kaki tangannya membeli properti dengan harga jauh di bawah nilai pasar dan menggunakan perusahaan kaki tangan untuk menjual jasa dengan harga berlebihan, yang menyebabkan kerugian besar bagi kepentingan nasional. "Perbuatan Zhao menyebabkan kerugian serius dan mengancam kepentingan negara sehingga harus dijatuhi hukuman mati," tegas hakim.

Meski hukuman berat dijatuhkan, eksekusi hukuman tersebut ditunda karena Zhao dinilai telah bekerja sama dengan penegak hukum dan mengembalikan aset hasil korupsinya. Di bawah kepemimpinannya, Tsinghua Unigroup sempat menjadi salah satu produsen chip terkemuka di China, namun perusahaan tersebut mengalami krisis keuangan dan gagal membayar obligasi sejak 2020, yang kemudian memicu restrukturisasi besar.

Kasus ini mencuat sejak 2023 ketika Zhao mulai didakwa atas dugaan korupsi yang melibatkan aset miliaran yuan dan menimbulkan keguncangan besar di industri teknologi China.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved