Bos Meta Mark Zuckerberg Ogah Dukung Trump atau Biden dalam Pilpres AS
Tanggal: 20 Jul 2024 14:18 wib.
CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, menolak mendukung Donald Trump atau Joe Biden dan menyatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk terlibat dalam pemilihan presiden AS mendatang dengan cara apapun. Komentar Zuckerberg ini muncul di tengah dukungan beberapa tokoh berpengaruh di Silicon Valley, termasuk bos Tesla Elon Musk serta pemodal ventura Marc Andreessen dan Ben Horowitz, terhadap Trump sebagai presiden.
Dalam sebuah wawancara dengan media pada Kamis, miliarder eksekutif teknologi tersebut menyatakan bahwa reaksi langsung mantan Presiden Trump setelah ditembak adalah "badass" dan menginspirasi, serta membantu menjelaskan daya tarik Trump kepada para pemilih.
Seorang pria bersenjata menembaki Trump dalam sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania pada Sabtu pekan lalu, dan salah satu peluru mengenai telinga kanannya. Upaya pembunuhan ini telah memicu kemarahan para pendukung Trump dan menghentikan kampanye Partai Demokrat, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya kekerasan politik lebih lanjut.
Meta secara teratur mengkritik postingan Trump karena mengandung informasi yang salah dan melanggar aturan konten di platformnya. Selain itu, Zuckerberg juga menangguhkan akun Facebook dan Instagram-nya selama sekitar dua tahun setelah kerusuhan Capitol pada Januari 2021.
Zuckerberg menyatakan bahwa Meta melakukan perubahan yang dia harapkan akan membuat Facebook tidak terlalu menjadi pusat perhatian dalam pemilihan mendatang."Mungkin, Anda akan melihat layanan kami memiliki peran yang lebih kecil dalam pemilu ini daripada sebelumnya," demikian laporan itu mengutip pernyataan Zuckerberg. Meta dan Zuckerberg tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Mark Zuckerberg menolak mendukung kandidat presiden AS dalam pemilihan mendatang dan menegaskan bahwa Meta Platforms tidak akan terlibat secara politis. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang peran serta pengaruh para tokoh berpengaruh di Silicon Valley dalam dunia politik.
Ketegangan politik yang semakin meningkat di AS, seperti yang terlihat dari upaya pembunuhan terhadap Trump dan kekhawatiran tentang kekerasan politik, menimbulkan pertanyaan serius tentang peran platform media sosial dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik.
Keputusan Meta dan Zuckerberg untuk tidak terlibat dalam pemilihan presiden AS memberikan gambaran yang menarik tentang dinamika dan peran perusahaan teknologi dalam politik. Dengan panorama politik yang terus berubah, pertimbangan ini membawa implikasi yang dalam dalam konteks keterlibatan sektor swasta dalam urusan politik.