Sumber foto: google

Bom-bom Israel ke Jalur Gaza: Kemanusiaan yang Lupa

Tanggal: 13 Jun 2024 04:41 wib.
Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi sorotan dunia, termasuk dalam hal kebrutalan yang terjadi seiring dengan penggunaan bom-bom oleh Israel ke Jalur Gaza selama beberapa bulan terakhir. Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med memprediksi bahwa Israel telah menjatuhkan sekitar 70.000 ton bom di Jalur Gaza sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu.

Menurut laporan Euro-Med, bom-bom yang dijatuhkan oleh Israel telah mengakibatkan hancurnya seluruh bangunan pada jarak hingga satu kilometer di timur dan utara Jalur Gaza secara berurutan, dengan tujuan menciptakan zona penyangga. Hal ini memunculkan pro dan kontra dari berbagai pihak terkait tindakan Israel dalam menghadapi konflik di wilayah tersebut.

Perbandingan yang dilakukan Euro-Med antara bom yang dijatuhkan oleh Jerman pada Perang Dunia 2 dengan gempuran Israel juga mencengangkan. Jika Jerman pada masa Perang Dunia 2 hanya menggunakan sekitar 30.700 ton bom, Israel telah menggunakan lebih dari dua kali lipat jumlah itu hanya dalam beberapa bulan terakhir di Jalur Gaza. Hal ini membawa dampak yang sangat serius terhadap kehidupan warga sipil di wilayah tersebut.

Akibat serangan Israel, lebih dari 36.000 warga sipil dilaporkan tewas, dan ribuan lainnya mengalami luka-luka serta kehilangan tempat tinggal. Dengan jumlah korban yang terus bertambah, konflik ini menjadi semakin memprihatinkan dan menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap nasib rakyat Palestina.

Komunitas internasional telah melakukan tekanan terhadap Israel atas tindakan brutal yang dilakukannya, namun respon dari pemerintah Israel terhadap kecaman tersebut masih terbilang minim. Keengganan Israel untuk mengakui dan bertanggung jawab atas genosida yang mereka lakukan semakin menunjukkan ketidakadilan dalam penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.

Tindakan yang dilakukan oleh Israel telah menandai sebuah ironi besar dalam sejarah kemanusiaan dan memunculkan pertanyaan besar terkait dengan perlakuan negara berdaulat terhadap hak asasi manusia. Bagaimana mungkin sebuah negara yang mengaku memiliki kedaulatan dan berdaulat atas wilayahnya sendiri dapat bersikap sedemikian kejam terhadap warga sipil yang tidak bersalah?

Masalah konflik Israel-Palestina memang kompleks, namun hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan hak asasi manusia dan kemanusiaan. Israel sebagai negara dengan pengaruh global harus mampu menunjukkan sikap yang lebih manusiawi dalam menangani konflik ini, demi kebaikan bersama dan perdamaian yang terjadi di wilayah tersebut.

Konflik yang terjadi di Timur Tengah memerlukan solusi yang berkelanjutan dan inklusif, di mana setiap pihak dapat duduk bersama untuk mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan. Langkah-langkah penguatan hukum internasional juga perlu diperkuat untuk mencegah terulangnya kebrutalan seperti yang terjadi di Jalur Gaza.

Keadaan di Jalur Gaza telah melampaui batas kemanusiaan dan mendesak untuk mendapatkan perhatian dunia secara lebih luas. Diperlukan upaya konkret dalam menyelesaikan konflik ini, serta perlunya komitmen nyata dari semua pihak yang terlibat untuk membawa perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina. Hanya dengan langkah-langkah tersebut, konflik ini dapat diakhiri dengan cara yang adil dan bermartabat bagi semua pihak yang terlibat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved