Biden Siap Mundur dari Pilpres AS, Harris Bukan Sebagai Penggantinya

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk mengundurkan diri dari kancah pemilihan presiden dalam waktu dekat, tetapi tidak akan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penggantinya, demikian dilaporkan oleh penyiar Newsmax.

Menurut komentator Newsmax Mark Halperin, berdasarkan beberapa sumber, Biden telah menyetujui pengunduran dirinya, yang mungkin akan terjadi pada akhir pekan ini, dengan hari Minggu menjadi hari yang paling memungkinkan.

Sumber-sumber terpercaya di dalam pemerintahan telah mengonfirmasi bahwa sudah ada pidato yang disiapkan untuknya, dan meskipun mundur dari pemilihan presiden, dia akan tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden yang sedang menjabat. Meskipun rencananya untuk mundur, Biden tidak akan mendukung Kamala Harris untuk menjadi penggantinya dalam pemilihan presiden.

Sebaliknya, ada harapan bahwa dia akan mendukung proses terbuka, yang berarti calon presiden akan dipilih pada Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, seperti yang diungkapkan oleh Halperin.

Pada 27 Juni, Biden, yang saat itu berusia 81 tahun, terlihat bingung dan tidak konsisten saat melakukan debat pertamanya dengan calon presiden Republik, Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Penampilannya yang buruk selama debat tersebut telah memperkuat kekhawatiran tentang kemampuan kognitifnya, yang sebelumnya telah menjadi perhatian.

Kinerja buruknya telah menyebabkan beberapa politisi Demokrat dan donatur menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS. Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan berlangsung di Chicago pada 19 hingga 22 Agustus 2024, dan akan menjadi ajang penting untuk memilih calon presiden Demokrat yang akan maju dalam pemilu presiden AS.

Pengunduran diri yang diantisipasi dari Joe Biden dan ketidakmungkinannya mendukung Kamala Harris sebagai penggantinya, telah menciptakan situasi politik yang rumit dalam internal partai Demokrat. Berita ini juga memicu spekulasi yang luas di kalangan publik serta politisi tentang siapa yang akan menjadi calon presiden yang akan diusung oleh partai tersebut dalam pemilu mendatang.