Biden Menuduh Hamas Sebagai Biang Kerok Negosiasi Gencatan Senjata Gaza yang Mandek
Tanggal: 5 Jun 2024 05:08 wib.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyalahkan kelompok perlawanan Hamas sebagai penghalang dalam proses negosiasi gencatan senjata Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan Biden dalam rilis resmi Gedung Putih terkait perbincangannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Senin (3/6). Menurut rilis tersebut, Biden menegaskan bahwa saat ini Hamas menjadi satu-satunya penghambat dalam upaya mencapai gencatan senjata sepenuhnya. Selain itu, Biden juga menekankan kesiapan Israel untuk melanjutkan proses negosiasi.
Pihak Qatar juga mengonfirmasi percakapan telepon antara Biden dan Tamim, di mana keduanya membahas upaya mencapai gencatan senjata permanen dan situasi terkini di Gaza. Qatar, AS, dan Mesir telah memainkan peran penting dalam mendamaikan negosiasi antara Israel dan Hamas.
Selama ini, proses negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas selalu mengalami hambatan dan seringkali berakhir tanpa hasil. Beberapa topik yang menjadi perdebatan antara kedua belah pihak antara lain adalah pertukaran sandera/tawanan serta pembahasan terkait gencatan senjata permanen.
AS baru-baru ini mengusulkan rencana gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Rencana tersebut mencakup pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina, evakuasi pasukan Israel dari Gaza, serta pembangunan kembali daerah yang hancur akibat serangan pasukan Zionis. Namun, usulan tersebut tidak mencakup pemeliharaan kekuasaan Hamas di Gaza, sebuah konsep yang selalu ditolak oleh kelompok tersebut.
Hamas hingga saat ini masih menolak rencana gencatan senjata yang diajukan oleh negara-negara mediator, karena menyerukan adanya gencatan senjata total di Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah kantong Palestina tersebut.
Usulan AS ini muncul di tengah serangan berkelanjutan yang dilakukan oleh Israel sejak Oktober 2023. Dampak dari serangan brutal Israel menyebabkan lebih dari 36.000 orang di Palestina tewas, dimana mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Konflik antara Israel dan Palestina di Gaza telah menyebabkan kerugian besar, baik dalam hal korban jiwa maupun infrastruktur. Upaya mediasi internasional terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang bisa membawa kedamaian bagi kedua belah pihak. Selain itu, isu-isu terkait hubungan Israel dengan wilayah pendudukan Palestina juga terus dibahas agar dapat mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.
Negosiasi gencatan senjata juga merupakan langkah awal untuk membangun kepercayaan dan memulai proses perdamaian yang mengakhiri konflik tersebut secara keseluruhan. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk Israel, Palestina, dan negara-negara yang turut terlibat dalam mediasi, untuk mencapai solusi yang bahagia dan adil bagi semua pihak.