Biden Berani Ancam Akan Stop Kirim Senjata ke Israel, Apa Alasannya?
Tanggal: 1 Jun 2024 10:09 wib.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan tegas mengancam akan menghentikan suplai senjata ke Israel jika negara tersebut terus melanjutkan invasi ke Rafah di Gaza selatan. Ancaman ini disampaikan secara terbuka dan dilaporkan bahwa pejabat Amerika Serikat sudah memperingatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa tindakan invasi ke Rafah tidak akan didukung dengan senjata dari AS.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Israel semakin terasa ketika Biden menegaskan bahwa invasi ke Rafah tidak akan ditoleransi dan dapat menggoyahkan hubungan antara kedua negara tersebut. Ancaman ini sangat kontras dengan langkah-langkah Biden sebelumnya yang lebih berhati-hati dalam mempertahankan hubungan baik dengan Netanyahu.
Tidak hanya itu, Biden juga merasa tertekan oleh kelompok progresif di dalam partainya sendiri yang mendesaknya untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mengurangi kekerasan di Gaza. Meskipun Biden telah menunjukkan loyalitasnya terhadap Israel, namun arah perkembangan konflik antara Israel dan Palestina memaksa Biden untuk mengubah sikapnya.
Israel mengklaim bahwa operasi mereka di Rafah saat ini terbatas, namun hal ini masih menimbulkan keraguan terkait niat sebenarnya di balik operasi tersebut. Keraguan ini semakin diperkuat dengan adanya kejadian pembunuhan yang tidak disengaja oleh IDF terhadap pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza, termasuk seorang warga negara Amerika. Kejadian ini berdampak besar pada kemarahan Biden yang semakin menipis terhadap Israel.
Biden menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan suatu "kerusakan" yang tidak dapat diterima dalam beberapa cara paling mendasar. Hal ini berdampak pada pandangan Biden terhadap perlakuan Israel dalam menjalankan konflik. Biden menegaskan bahwa Israel saat ini membutuhkan cara baru dalam menangani konflik tersebut.