Bertemu Biden, Xi Jinping Janji Bakal Kerja Sama dengan Trump
Tanggal: 17 Nov 2024 20:36 wib.
Presiden China, Xi Jinping, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Pertemuan antara Xi Jinping dan Joe Biden yang berlangsung di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Lima, Peru pada Sabtu (16/11/2024) menjadi momentum penting dalam hubungan kedua negara. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam tersebut, beragam isu hangat dibahas, mulai dari kejahatan dunia maya, perdagangan, hingga isu-isu politik regional seperti Taiwan, Laut Cina Selatan, dan hubungan dengan Rusia.
Xi Jinping menyampaikan bahwa China tetap konsisten dalam mendukung hubungan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dengan Amerika Serikat, meskipun mengakui adanya pasang surut dalam kedua belah pihak. Dalam keterangannya setelah pertemuan dengan Biden, Xi Jinping menyatakan bahwa China siap untuk menjaga komunikasi, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan dengan pemerintahan AS yang baru.
Di sisi lain, Joe Biden mengindikasikan bahwa meskipun tidak selalu sejalan dalam pemikiran, kedua pihak tetap terbuka dalam berdiskusi. Hal ini juga disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, yang menekankan pentingnya mempertahankan pembicaraan antarpemimpin bahkan setelah Biden meninggalkan jabatannya. Biden juga telah menegaskan rencananya dalam menerapkan kebijakan tarif atas impor barang-barang dari China sebagai upaya menegakkan prinsip "America First".
Adapun isu-isu yang diangkat dalam pertemuan antara Xi Jinping dan Joe Biden juga mencakup masalah nuklir, yang merupakan perhatian global. Kedua pemimpin sepakat bahwa keputusan mengenai penggunaan senjata nuklir harus tetap menjadi kewenangan manusia, bukan kecerdasan buatan. Ini merupakan titik penting yang patut diapresiasi dalam upaya menjaga stabilitas keamanan global.
Korea Utara, sebagai isu sensitif, juga menjadi fokus pembicaraan antara kedua negara. Front perseteruan antara Korea Utara, Rusia, dan Ukraina juga turut menjadi perhatian dalam diskusi. Biden menegaskan posisi AS terkait dengan pengerahan pasukan Korea Utara yang harus menjadi perhatian serius untuk mencegah eskalasi konflik dan perluasan kekerasan.
Pertemuan antara Xi Jinping dan Joe Biden juga merupakan kesempatan bagi keduanya untuk memperkuat komunikasi dan menjalin kerja sama dalam menangani tantangan global, termasuk isu-isu ekonomi, keamanan, dan perdamaian di Asia-Pasifik. Kedua pemimpin masing-masing memiliki peran penting dalam mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin negara besar dalam memastikan kesejahteraan global.
Dalam konteks hubungan China-AS, peran diplomatik dan kerja sama antara Xi Jinping dan Joe Biden memiliki dampak yang sangat signifikan. Keterbukaan dalam diskusi dan komitmen untuk mencari solusi bersama atas beragam isu geopolitik menunjukkan sinergi yang dibangun oleh keduanya. Namun, tantangan di masa depan tetap ada, dan menjadi tugas bagi kedua belah pihak untuk terus menjaga dialog yang konstruktif guna mencapai tujuan bersama.
Dalam kerangka kerja sama multilateral, peran China dan AS sebagai pemimpin global menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Kerja sama ekonomi, diplomasi, dan keamanan merupakan fondasi penting bagi kerja sama yang berkelanjutan antara kedua negara dan menjadi harapan bagi seluruh dunia. Secara konkret, kolaborasi dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, dan ketahanan pangan menjadi hal yang tidak dapat dihindari.
Pertemuan antara Xi Jinping dan Joe Biden di Lima, Peru, menjadi titik awal bagi kerja sama yang lebih erat dan berkelanjutan antara China dan Amerika Serikat. Upaya bersama dalam mencari kesepakatan demi kepentingan bersama akan menjadi tonggak sejarah dalam hubungan kedua negara. Pada akhirnya, kesuksesan kerja sama antara China dan AS tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kedua negara, tetapi juga menunjukkan contoh bagi dunia dalam membangun dialog yang konstruktif dan solusi bersama atas beragam tantangan global.