Sumber foto: website

Berita Duka Cita, Dokter Lulusan Indonesia Mohammed Shabat Gugur di Gaza

Tanggal: 15 Nov 2024 12:35 wib.
Sebuah berita menyedihkan datang dari Jalur Gaza, Palestina, di mana seorang dokter lulusan Indonesia, Dr. Mohammed Shabat, gugur pada hari Selasa, tanggal 12 November 2024. Tragedi ini menimpa beliau bersama keluarganya saat menjalankan tugas kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.

Informasi tentang kepulangan Dr. Mohammed Shabat disampaikan oleh almamaternya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui unggahan di akun Instagram pada hari Rabu, tanggal 13 November 2024. Berita ini menuai duka yang mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan rekan-rekan seprofesinya.

Dr. Mohammed Shabat merupakan bagian dari FPEA (Alfursan Palestine Emergency Association) dan bertugas di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza. Peran beliau dalam penyaluran bantuan medis di wilayah Gaza Utara, terutama titik layanan kesehatan, bahan bakar, obat-obatan, dan ruang hemodialisa, sangat diakui dan dihargai oleh masyarakat setempat.

Kemampuan bahasa Indonesia yang dimiliki oleh Dr. Mohammed Shabat juga menjadikan beliau sebagai penghubung vital dalam memastikan kebutuhan medis masyarakat Gaza Utara dapat terpenuhi dengan baik. Tidak hanya sebagai seorang dokter, tetapi beliau juga turut berperan aktif dalam memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak terkait, terutama dalam situasi konflik yang sering melanda wilayah tersebut.

Namun, realitas pahit masih menghantui Gaza Utara, di mana pasukan Israel telah berulang kali menargetkan serangan terhadap infrastruktur kesehatan, termasuk rumah sakit-rumah sakit vital seperti Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Kamal Adwan. Alasan yang digunakan oleh rezim zionis untuk melakukan serangan tersebut adalah tuduhan adanya pejuang Hamas yang diduga bersembunyi di dalam rumah sakit.

Dampak dari serangan-serangan tersebut sangatlah merugikan, bukan hanya menelan korban jiwa di kalangan warga sipil, tetapi juga menimpa para staf medis dan pasien yang tengah dirawat di rumah sakit. Kesulitan dalam membawa bantuan medis dan logistik ke wilayah tersebut juga semakin menjadi-jadi akibat dari adanya blokade yang diberlakukan oleh pihak Israel.

Kepergian Dr. Mohammed Shabat menjadi pukulan berat bagi upaya-upaya kemanusiaan di Gaza. Semangat dan dedikasi beliau dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Palestina menjadi cerminan kepedulian seorang profesional dalam situasi sulit. Diharapkan, peristiwa ini menjadi titik pelecut bagi komunitas internasional untuk terus mendukung upaya-upaya perdamaian dan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, serta menekankan pentingnya melindungi fasilitas kesehatan dan para pekerja kesehatan dalam konflik bersenjata.

Dr. Mohammed Shabat akan selalu dikenang sebagai salah satu putra terbaik Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di medan internasional. Semoga perjuangan beliau menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dalam membangun perdamaian dan menciptakan dunia yang lebih adil dan aman untuk semua. Mari kita doakan agar beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved