Berakhir Tragis, Separuh Tamu Undangan PernikahanTerkubur Longsor
Tanggal: 24 Feb 2018 18:16 wib.
Tampang.com - Jerit tangis dari keluarga korban pecah tatkala keranda yang membawa jasad keempat anak kecil itu diangkat.
Saat itu mendung bergelayut di langit Dusun Pule, RT 3 RW 4, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, saat empat tubuh korban bocah kecil yang hadir dalam undangan pernikahan tersebut diangkat.
Saat malam itu sedang diadakannya acara pengajian dan tasyakuran menjelang pernikahan putra sulungnya, Pujianto (19).
Tak hanya itu, tasyakuran malam itu juga digelar dalam rangka merayakan khitanan putra kedua Solihin, Sifaul Umam (9) yang sedianya akan dibarengkan dengan pernikahan kakaknya.
Udara sejuk kaki Gunung Slamet, ditambah guyuran hujan, dan sayup-sayup suara orang mengaji mengundang kantuk anak-anak yang ikut dalam majelis. Agar tak mengganggu jalannya pengajian, para orangtua memindahkan putra mereka yang terlelap ke dalam kamar tidur di ruang belakang.
Namun tak ada yang pernah menyangka, malam yang khidmat menjelang hari bahagia bagi keluarga besar Solihin harus berakhir tragis. Selang 10 menit setelah acara pengajian ditutup, saat para tamu undangan masih bercengkerama dan menikmati hidangan, lampu rumah Solihin tiba-tiba padam. Suasana semakin mencekam tatkala suara gemuruh dari arah belakang rumah menghentak para tamu.
Hanya dalam beberapa tarikan nafas, tebing tanah setinggi 15 meter di belakang rumah Solihin ambrol. Material tanah lumpur langsung meluluhlantakkan dinding rumah dan merangsek ke dalam seisi ruangan.
“Saya berhasil menyelamatkan diri, tapi separuh undangan yang lain tertimbun tanah dan tembok yang ambruk,” katanya.
Jerit tangis dan teriakkan dari para korban yang terjebak di bawah longsoran memecah keheningan. Proses evakuasi berlangsung dramatis, di tengah kepungan gulita, hanya dibantu kilat cahaya petir, para warga yang selamat berusaha menolong sanak dan tetangga mereka dengan menggunakan tangan kosong.
Semua orang dewasa yang saat itu berada di ruang tamu dapat dievakuasi dalam kondisi selamat. Namun nahas, empat anak, putra para tamu undangan yang sebelumnya tengah tidur di kamar belakang tak dapat diselamatkan.
Kepala Desa Jingkang Bambang Hermanto mengatakan, akan segera merelokasi dan membangun tempat tinggal sementara bagi keluarga korban. Bantuan logistik berupa bahan bangunan pun telah sampai atas bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga.
Saat ini, keluarga korban berada di Balai Desa Jingkang serta korban luka dirawat di Puskesmas Karangjambu dan Rumah Sakit Umum Daerah Goeteng Taroenadibrata.
Acara yang seharusnya dipenuhi tawa dan kecerian berubah menjadi isak tangis, karena kejadian tanah longsor tersebut.
Apapun yang terjadi memang sudah kehendak Allah SWT, manusia hanya berencana saja, tetap iklhas dengan semua dan tawakal, semoga ada kenaikan di balik semua itu,amin.