Sumber foto: google

Benjamin Netanyahu Tanggapi Tudingan ICC

Tanggal: 1 Mei 2024 21:42 wib.
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, memberikan tanggapannya sehubungan dengan tudingan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) akan mengeluarkan surat perintah penangkapannya terkait kejahatan di Gaza. Dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menuduh ICC sengaja ingin melumpuhkan dan mencegah Israel membela diri terhadap terorisme dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa pejabat tinggi di Tel Aviv, termasuk dirinya. 

Dalam pernyataan video tersebut, yang dikutip dari Times of Israel, Netanyahu menyatakan, "80 tahun setelah Holocaust, badan-badan internasional yang didirikan untuk mencegah Holocaust lainnya sedang mempertimbangkan untuk menolak hak negara Yahudi (Israel) untuk membela diri dari mereka yang datang untuk melakukan genosida (pembunuhan besar-besaran terencana) terhadap kami, dan masih secara aktif berupaya untuk melakukannya. Sungguh sebuah absurditas, sebuah distorsi terhadap keadilan dan sejarah."

Netanyahu juga menduga bahwa surat perintah penangkapan tersebut diminta oleh pemimpin-pemimpin negara yang tidak setuju dengan Israel terkait perang di jalur Gaza. Hal ini dianggapnya sebagai upaya pembelaan dan perlindungan terhadap negaranya. 

Menurutnya, apabila surat penangkapan dikeluarkan untuk tokoh-tokoh penting Israel karena kejahatan perang, maka hal tersebut akan menjadi skandal terbesar dalam sejarah. "Ini menjadi noda yang tidak dapat dihapuskan bagi seluruh umat manusia dan kejahatan kebencian antisemit yang belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya.

Lebih lanjut, melalui video tersebut, Netanyahu juga menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan dalam tindakan Israel meski ICC mencoba melumpuhkan kepemimpinan politik dan militer negaranya. Termasuk dalam tindakan menyingkirkan Hamas dari Gaza dan menstabilkan perbatasan utara Israel. "Tidak ada keputusan, baik di Den Haag maupun di mana pun yang akan merusak tekad kami untuk mencapai semua tujuan perang," ujar Netanyahu.

Selain itu, Netanyahu juga mengecam ICC karena menargetkan pejabat Israel Defense Forces (IDF), dengan menyebut Israel memiliki salah satu tentara paling bermoral di dunia. "Kamu tahu yang sebenarnya. Hamas menempatkan senjatanya, terorisnya di rumah sakit, sekolah, masjid, dan di seluruh wilayah sipil. Mereka melakukan ini untuk mendapatkan kekebalan dan memaksimalkan korban sipil," tambahnya.

Sinyal penerbitan surat penangkapan Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel oleh ICC muncul di tengah diskusi gencatan senjata yang tak kunjung menemui kata sepakat. Hingga kini, Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza, bahkan tengah menyiapkan invasinya ke Rafah meskipun mendapat kecaman dari beberapa negara sekutu. 

Sementara itu, jumlah korban warga sipil Palestina meninggal dunia akibat kebrutalan pasukan Zionis juga terus bertambah hingga lebih dari 34 ribu jiwa hingga kini. Situasi konflik di Gaza semakin memanas dan menimbulkan keprihatinan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa konflik Palestina-Israel masih menjadi isu yang kompleks dan sulit untuk diselesaikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved