Bendungan Tiga Ngarai China: Mampu Ubah Rotasi Bumi, Ini Temuan NASA
Tanggal: 4 Jan 2025 17:11 wib.
Tampang.com | Sebuah temuan mengejutkan datang dari China, di mana sebuah bendungan besar disebut-sebut memiliki potensi untuk mengubah rotasi Bumi. Sebuah laporan dari ilmuwan NASA telah mengungkapkan bagaimana bendungan hidroelektrik ini mampu memengaruhi rotasi Bumi secara signifikan.
Hal ini berdampak pada perubahan distribusi massa dan posisi kutub Bumi. NASA menyimpulkan bahwa dampak bendungan ini mampu mengakibatkan perubahan durasi satu hari, sebuah hal yang mengejutkan yang disebabkan oleh pergeseran besar dalam distribusi air di bendungan tersebut.
Menurut riset ilmuwan di NASA, temuan ini sebenarnya bukanlah hal baru. Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Samudra Hindia pada tahun 2004 juga telah terbukti memengaruhi rotasi Bumi.
Akibat perubahan distribusi massa yang terjadi pada waktu tersebut, durasi satu hari mengalami pengurangan hingga 2,68 mikrodetik. Dengan pemahaman ini, NASA mulai melihat bahwa perpindahan massa yang besar, seperti yang terjadi pada bendungan Tiga Ngarai, juga memiliki potensi untuk memicu perubahan serupa.
Hasil perhitungan yang dilakukan oleh para ahli geofisika di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA menunjukkan bahwa distribusi air sebesar 40 kilometer kubik di bendungan ini mampu mempengaruhi durasi satu hari hingga bertambah sebesar 0,06 mikrodetik.
Perubahan ini disebabkan oleh pergeseran posisi massa dan kutub Bumi sekitar 2 cm, sebuah fenomena yang sangat menarik karena mengindikasikan bahwa aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam, seperti air dalam bendungan, juga dapat memiliki dampak global yang signifikan.
Sekilas informasi, Bendungan Tiga Ngarai terletak di provinsi Hubei, China, dan merupakan salah satu bendungan terbesar di dunia. Bendungan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Qutangxia, Wuxia, dan Xilingxia, dan digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin yang diputar oleh aliran air dari Sungai Yangtze.
Temuan ini tidak hanya memperlihatkan masa depan potensial dari hasil teknologi manusia yang digunakan untuk memanfaatkan energi air, tetapi juga menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dan planet kita. Dengan demikian, temuan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang betapa besar dampak dari tindakan kita terhadap Bumi secara keseluruhan.