Banyak Para Pembeli Mobil Listrik di AS Ingin Kembali ke Mobil Konvensional, Kenapa?

Tanggal: 24 Jun 2024 11:49 wib.
Dalam kajian terbaru yang dilakukan oleh McKinsey & Co, ditemukan bahwa 46% pemilik mobil listrik di Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk kembali ke mobil konvensional atau internal combustion engine (ICE). Tidak hanya itu, survei yang sama juga menunjukkan bahwa sekitar 29% pemilik mobil listrik secara global tengah mempertimbangkan untuk beralih kembali ke mobil ICE.

Penelitian ini mengemukakan bahwa 35% dari responden menyatakan bahwa alasan ingin kembali ke mobil konvensional adalah karena infrastruktur pengisian daya yang masih tidak memadai. Alasan lain yang juga sangat signifikan adalah total biaya kepemilikan dan juga dampak yang cukup besar terhadap perjalanan jarak jauh.

Selain itu, survei ini juga menemukan bahwa sekitar 21% responden global menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik untuk beralih ke mobil listrik. Meskipun angka ini relatif stabil sejak tahun 2022, terdapat penurunan sebesar 3% dibandingkan dengan angka pada tahun 2021. Namun, hal yang menarik dari hasil survei ini adalah bahwa 18% responden mengungkapkan bahwa kendaraan berikutnya yang mereka inginkan adalah mobil listrik, angka ini mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

Menurut laporan tersebut, meskipun penjualan mobil listrik mengalami peningkatan yang signifikan secara global, beberapa pasar mengalami perlambatan yang cukup mencolok, dan banyak produsen mobil telah menunda rencana-target mereka untuk kendaraan listrik sejak awal tahun 2023. Produsen mobil terkemuka seperti Tesla, Mercedes-Benz, General Motors, dan Ford telah memangkas target jangka pendek mereka untuk kendaraan listrik. Namun, produsen lain seperti Kia tetap solid dalam rencana penjualannya. Kia, misalnya, menargetkan penjualan mobil listrik sebesar 1,6 juta pada tahun 2030, atau sekitar 37% dari total penjualannya.

Laporan tersebut juga meramalkan bahwa dalam 4 tahun ke depan, penjualan mobil listrik akan tumbuh rata-rata 21% per tahun. Namun, angka ini merupakan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penjualan mobil listrik antara tahun 2020 dan 2023 yang mencapai 61%.

Tidak hanya itu, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pangsa kendaraan listrik dalam penjualan kendaraan penumpang baru secara global diprediksi akan melonjak menjadi 33% pada tahun 2027, dari hanya 17,8% pada tahun 2023. Meskipun angka ini menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun hanya Tiongkok (60%) dan Eropa (41%) yang berada di atas rata-rata global. Di sisi lain, pasar mobil Eropa juga mengalami pergerakan yang sama di mana negara-negara Nordik mencapai 90%, sementara Jerman, Inggris, dan Prancis semuanya jauh di atas 40%.

Namun, di Amerika Serikat, adopsi kendaraan listrik terhambat oleh kegelisahan pasar yang dipicu oleh pemilihan presiden mendatang, sehingga prediksi menyebutkan bahwa pada tahun 2027 hanya 29% mobil yang dijual di negara tersebut yang akan menggunakan kendaraan listrik.

Dari data-data yang diperoleh dari kajian tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun adopsi kendaraan listrik masih cukup lambat di beberapa negara, namun kesadaran akan pentingnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat. Selain itu, produsen mobil juga perlu terus meningkatkan infrastruktur pengisian daya dan menekan biaya kepemilikan agar kendaraan listrik menjadi pilihan yang lebih menarik bagi konsumen.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved