Bantuan Kemanusiaan Indonesia: Hibah 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Tanggal: 8 Jul 2025 09:37 wib.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan pemberian bantuan kemanusiaan berupa hibah beras sebanyak 10.000 ton kepada Palestina. Pemberian ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menunjukkan komitmen negara kita dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.
Dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia, Amran menjelaskan bahwa pengiriman beras tersebut akan dilaksanakan secepat mungkin, berdasarkan kesiapan dari pihak Kedutaan Besar Palestina di Indonesia. Ia menegaskan, “Beras ini siap untuk disalurkan kapan saja sesuai dengan permintaan dari Duta Besar Palestina di Indonesia.”
Lebih dari sekadar bantuan pangan, Indonesia juga berencana untuk mengembangkan kerja sama di bidang pertanian, khususnya dalam penanaman padi. Kerja sama ini juga mencakup pengembangan hortikultura, yang meliputi jenis tanaman seperti tomat, timun, dan bawang putih. Selain itu, Palestina akan mendapatkan dukungan dalam pengelolaan sumber daya air dan teknologi irigasi yang efisien, seperti sistem irigasi tetes.
Kementerian Pertanian RI telah menyiapkan lahan seluas 10.000 hingga 20.000 hektare yang akan dimanfaatkan bersama Palestina di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan. Dengan langkah ini, diharapkan dapat terjamin suplai pangan bagi rakyat Palestina di masa mendatang, sebuah upaya yang sangat relevan mengingat tantangan yang mereka hadapi saat ini.
Nota kesepahaman ini, yang ditandatangani dalam suasana penuh harapan, menandai langkah konkret yang diambil oleh Indonesia untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Amran menegaskan pentingnya pengiriman pangan yang berkelanjutan. “Ketika saudara-saudara kita membutuhkan pangan, mereka dapat mengambilnya dari tempat yang kita kerjasamakan. Ini adalah bentuk bantuan kemanusiaan untuk mereka. Mari kita doakan agar mereka segera merdeka, dan kami akan selalu mendukung kebutuhan pangan mereka,” ujar Amran.
Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia, juga menyatakan rasa terima kasih atas dukungan Indonesia yang terus menerus dalam perjuangan rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menjadi negara merdeka. Dia menjelaskan bahwa kerja sama pertanian ini tidak hanya terbatas pada aspek pangan, tetapi juga mencakup pelatihan, pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi investasi, serta memberikan akses pasar untuk produk-produk pertanian Palestina, khususnya untuk wilayah Gaza yang sangat membutuhkan.
Kerja sama ini diharapkan dapat segera terwujud melalui pembentukan Komite Teknis Pertanian yang melibatkan lembaga pemerintah dan sektor swasta dari kedua negara. Rezq menekankan betapa pentingnya kemitraan ini, terutama pada saat sektor pertanian Palestina mengalami tantangan besar akibat tekanan dari Israel. Alih-alih menyerah, Palestina bertekad untuk menjaga ketahanan pangan dan melindungi lahan pertanian mereka.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, dukungan dari komunitas internasional, termasuk Indonesia, sangat penting untuk memastikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi pilar yang kokoh bagi kehidupan, perekonomian, dan stabilitas Palestina di masa mendatang. Kerja sama yang dibangun ini mencerminkan harapan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina, dengan pertanian sebagai fondasi utama kemandirian mereka.