Sumber foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Bantuan AS untuk Ukraina, Kepanikan di Balik Diplomasi

Tanggal: 8 Mei 2024 15:42 wib.
Percepatan bantuan militer senilai 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan di kongres karena rezim Zelenskyy mulai runtuh. Hal ini diungkapkan, diplomat veteran Inggris Peter Ford, kepada Sputnik.

Menurut Ford, kepanikan tersebut muncul karena laporan pesawat tak berawak (UAV) atau drone Rusia berhasil menargetkan dan menghancurkan tank tempur Abrams yang dipasok oleh AS. "Ketergesaan untuk mengucurkan dana miliaran dolar untuk Ukraina menunjukkan kekhawatiran AS atas situasi mengerikan yang dihadapi negara kliennya di medan perang," kata Ford, Jumat, (26/4/2024).

Pada Selasa, (23/4/2024), Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) senilai 95 miliar dolar AS atau sekira Rp1.540 triliun yang memuat bantuan senilai 61 miliar dolar AS terkait Ukraina, termasuk melalui pinjaman. Presiden Biden langsung menandatangani RUU itu menjadi undang-undang pada hari berikutnya.

Departemen Pertahanan AS kemudian mengumumkan paket bantuan militer senilai 1 miliar dolar AS untuk Kiev, termasuk pasokan amunisi tandan dan pertahanan udara. Selain itu, Pentagon pada Jumat mengumumkan paket bantuan terbesar senilai enam miliar dolar AS yang akan mencakup pencegat (interceptor) untuk sistem rudal Patriot dan NASAMS, lebih banyak sistem anti-drone, sejumlah besar amunisi artileri, dan amunisi udara ke darat.

Tindakan ini dilakukan di tengah laporan bahwa angkatan bersenjata Ukraina memindahkan tank tempur Abrams dari garis depan karena ancaman dari drone Rusia. Ford mengamati, desakan untuk mengirimkan sistem persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina terjadi setelah adanya laporan-laporan tersebut. "Pengumuman ini bertepatan dengan laporan bahwa Ukraina menarik tank Abrams AS dari garis depan karena mereka menunjukkan diri mereka rentan terhadap serangan pesawat tak berawak," kata Ford, seraya menyayangkan bahwa miliaran dolar pajak warga AS digelontorkan ke pabrikan senjata.

Menurut Ford, tujuan dari paket senjata senilai 6 miliar dolar AS itu adalah untuk memberi Biden kredibilitas di dalam negeri jelang kampanye pemilihan umum melawan Donald Trump pada musim gugur ini. "Rakyat Ukraina sekali lagi telah menjadi korban manipulasi dan intrik politik AS yang sinis dan kejam," kata Ford.

Pada akhirnya, bantuan AS kepada Ukraina tidak hanya terkait dengan situasi di Ukraina itu sendiri, tetapi juga terkait dengan geopolitik di kawasan Eropa Timur. Keberadaan Ukraina yang strategis, terutama sebagai negara yang terlibat dalam konflik antara kepentingan Barat dan Rusia, menjadikan bantuan ini sebagai bentuk representasi kekuatan AS di kawasan tersebut.

Selain itu, perilaku agresif Rusia dan pendekatan diplomatik yang agresif dari pemerintahan Zelenskyy juga menjadi faktor terpenting dalam pemberian bantuan ini. Di sisi lain, peningkatan ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia juga dapat menjelaskan mengapa pemerintahan Biden memutuskan untuk memberikan bantuan tersebut.

Selain berfokus pada aspek geopolitik, pemberian bantuan militer juga mencerminkan keseriusan AS dalam mendukung pihak yang dianggap sebagai sekutu dalam konflik global. Dengan memberikan bantuan senilai miliaran dolar, AS ingin menunjukkan bahwa mereka akan mendukung sekutu mereka bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. 

Bantuan AS kepada Ukraina juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Eropa Timur dan sebagai peringatan keras kepada pihak-pihak lain yang memiliki niat untuk mengganggu stabilitas di kawasan tersebut. Tidak hanya merupakan dukungan militer, bantuan ini juga membawa pesan politik yang jelas kepada Rusia, bahwa AS tidak akan tinggal diam dalam menghadapi agresi militer dari pihak lawan.

Dukungan yang diberikan kepada Ukraina tidak hanya berhenti pada aspek militer, tetapi juga mencakup aspek politik dan diplomasi yang dapat memiliki dampak jangka panjang dalam hubungan internasional di kawasan Eropa Timur.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved