Sumber foto: Google

Banjir Bandang Landa Australia: 3 Tewas, Ribuan Terisolasi, Perdana Menteri Minta Maaf

Tanggal: 23 Mei 2025 10:29 wib.
Tampang.com | Bencana banjir bandang dahsyat melanda wilayah tenggara Australia, menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan ribu lainnya terjebak tanpa akses keluar. Hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak awal pekan membuat sejumlah sungai meluap, termasuk Sungai Manning yang kini melampaui rekor ketinggian banjir selama seabad terakhir.

Hingga Kamis (22/5/2025), otoritas setempat masih menetapkan lebih dari 140 peringatan banjir aktif di negara bagian New South Wales (NSW), terutama di wilayah pesisir timur seperti kawasan Hunter dan Mid North Coast. Sekitar 50.000 warga telah diminta bersiap untuk evakuasi mendesak.

Korban Jiwa dan Evakuasi Darurat

Polisi NSW mengonfirmasi bahwa tiga korban jiwa telah ditemukan dalam kondisi tragis. Seorang pria berusia 63 tahun ditemukan tak bernyawa di rumahnya yang terendam banjir dekat Taree. Seorang pria lainnya ditemukan di perairan Mid North Coast setelah sebelumnya dinyatakan hilang. Korban ketiga, seorang perempuan berusia 60 tahun, meninggal dalam mobilnya setelah menerobos banjir di barat Coffs Harbour, meski sudah diperingatkan petugas.

“Saat ini kami masih mencari satu orang lainnya yang dilaporkan hilang,” ungkap perwakilan kepolisian NSW.

Dampak Luas: Kota Terisolasi, Sekolah Tutup, Listrik Padam

Lebih dari 100 sekolah ditutup dan ribuan rumah mengalami pemadaman listrik. Cundletown, salah satu kota di Mid North Coast, kini sepenuhnya terisolasi. Warga tidak bisa keluar atau masuk karena semua jalur akses tertutup air.

Nicole Sammut, seorang perawat di panti jompo yang dialihfungsikan menjadi pos darurat, menceritakan pengalaman menginap selama berhari-hari karena terjebak banjir. “Kami di atas bukit, tapi di belakang kami hanya air. Saya belum pernah lihat banjir setinggi ini,” ujarnya.

Kisah Warga dan Penyelamatan Dramatis

Warga bernama Sherinah Peck menceritakan bagaimana ia harus dievakuasi dari rumah pertaniannya setelah dihantam sapi yang terseret arus. “Saya sedang mencari barang peninggalan ibu saya ketika sapi itu datang terbawa ombak. Saya sempat terjatuh dan harus merangkak ke atas pasir,” katanya.

Lebih dari 590 operasi penyelamatan telah dilakukan, termasuk dengan helikopter dan perahu. “Beberapa penyelamatan sangat kritis, dan sayangnya, kami kehilangan nyawa,” ujar Asisten Komisaris David Waddell.

Pemerintah Minta Maaf dan Perkirakan Cuaca Buruk Berlanjut

Perdana Menteri NSW, Chris Minns, menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta maaf kepada warga yang harus menunggu lama untuk dievakuasi. “Bencana ini benar-benar mengerikan. Ada 9.500 properti di area terdampak, dan kita belum bisa merasa aman,” ucapnya dalam konferensi pers.

Biro Meteorologi Australia memprediksi curah hujan hingga 200 milimeter masih akan mengguyur hingga Jumat, meningkatkan risiko banjir bandang lanjutan, terutama menjelang pergerakan sistem badai ke arah selatan menuju Sydney.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved