Sumber foto: iStock

Balita Diberi Anggur Putih di Pesawat Bisnis, Kok Bisa? Simak Fakta Lengkapnya!

Tanggal: 14 Mei 2025 18:38 wib.
Sebuah insiden mengejutkan terjadi di penerbangan internasional Cathay Pacific dari Hong Kong menuju London pada 24 April 2025. Seorang anak laki-laki berusia tiga tahun tanpa sengaja disajikan segelas anggur putih oleh pramugari dalam penerbangan kelas bisnis tersebut. Kejadian ini membuat sang ibu merasa khawatir dan mempertanyakan standar keselamatan penumpang anak dalam layanan maskapai ternama ini.

Melansir laporan dari South China Morning Post pada Kamis (8/5/2025), peristiwa ini menimpa keluarga bermarga Wong yang duduk di kelas bisnis penerbangan Cathay CX255. Awalnya, anak mereka sedang menikmati makanan berupa ayam dan disuguhi minuman bening yang dikira air putih. Namun, tidak lama setelah meminum cairan tersebut, sang anak mengeluh kepada ibunya bahwa minuman itu terasa asam.

Merasa ada yang tidak beres, Wong mencicipi minuman itu sendiri dan langsung menyadari bahwa itu bukan air biasa, melainkan white wine alias anggur putih. Tentu saja, konsumsi alkohol oleh anak kecil merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan, dan Wong segera memanggil kru kabin untuk mengadukan insiden ini.

Mendapat laporan tersebut, pramugari langsung meminta maaf dan segera mengganti minuman anak dengan air putih yang benar. Namun, ibu dari anak itu merasa permintaan maaf tersebut tidak cukup. Ia kemudian meminta kehadiran kru senior dan pelayanan medis darurat. Beruntung, salah satu penumpang yang berprofesi sebagai dokter asal Prancis bersedia melakukan pemeriksaan langsung dan menyatakan kondisi anak stabil serta tidak mengalami reaksi berbahaya akibat konsumsi kecil alkohol tersebut.

Meski demikian, kekhawatiran sang ibu tak berhenti di situ. Ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap tanggapan dari Cathay Pacific, terutama karena belum ada penjelasan detail mengenai bagaimana insiden seperti itu bisa terjadi. Wong juga menyatakan bahwa ia tidak merasa adanya jaminan nyata dari pihak maskapai untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Sampai saat ini, kami belum mendapat penjelasan utuh bagaimana kesalahan penyajian ini bisa terjadi. Kami juga belum melihat langkah konkret untuk menjamin bahwa hal seperti ini tidak akan terulang," ujar Wong kepada media.

Menanggapi insiden ini, Cathay Pacific mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengaku telah meminta maaf kepada pihak keluarga, memberikan kompensasi berupa pengembalian dana tiket anak, tiga voucher untuk peningkatan kelas penerbangan, serta menawarkan tanggungan untuk biaya pemeriksaan medis jika diperlukan.

Juru bicara Cathay menyampaikan bahwa perusahaan telah melakukan tinjauan internal dan menindaklanjuti insiden ini dengan memberikan pelatihan tambahan kepada kru kabin. Mereka menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang, termasuk anak-anak, adalah prioritas utama.

"Kami memahami kekhawatiran keluarga dan terus menjalin komunikasi dengan mereka. Kami juga melakukan evaluasi menyeluruh demi memastikan keselamatan dan kualitas pelayanan tetap terjaga," kata pihak Cathay Pacific.

Di sisi lain, seorang pramugari senior Cathay yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan standar pelayanan di maskapai tersebut. Menurutnya, peningkatan jumlah kru baru yang direkrut tanpa pelatihan menyeluruh telah memengaruhi kualitas layanan, bahkan menimbulkan risiko kesalahan fatal seperti kasus ini.

“Dulu pelatihan berlangsung ketat dan menyeluruh, tapi sekarang banyak staf baru langsung bertugas dengan pengalaman terbatas,” ujar sumber internal tersebut.

Sementara itu, serikat pramugari Cathay Pacific menyebut kejadian ini sebagai insiden tunggal yang terisolasi. Mereka menyatakan bahwa maskapai masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut agar kesalahan serupa tidak terulang di masa mendatang. Mereka juga menekankan pentingnya protokol pelayanan yang konsisten dan pelatihan berkelanjutan untuk seluruh awak kabin.

Peristiwa ini menuai banyak perhatian, terutama dari kalangan orang tua yang sering bepergian menggunakan jasa penerbangan bersama anak-anak. Kesalahan penyajian minuman seperti ini tidak hanya mengundang kekhawatiran soal keamanan, tetapi juga menjadi cerminan pentingnya manajemen risiko dan ketelitian dalam layanan kelas premium seperti kelas bisnis.

Dalam dunia penerbangan komersial, profesionalisme dan ketelitian kru kabin sangatlah vital, terlebih ketika melayani keluarga dengan anak kecil. Meski mungkin dianggap kesalahan kecil oleh sebagian orang, pemberian alkohol kepada anak balita bisa berakibat serius, baik dari sisi kesehatan maupun reputasi maskapai. Oleh karena itu, tindakan proaktif dan transparansi dalam menangani insiden seperti ini sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan publik.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa pelayanan prima tidak hanya diukur dari kenyamanan kursi atau mewahnya makanan, tetapi juga dari seberapa tanggap dan telitinya kru dalam memperhatikan detail setiap penumpang—termasuk anak-anak. Sebuah kesalahan kecil bisa berbuntut panjang bila tidak ditangani dengan bijaksana dan akuntabel.

Semoga insiden ini menjadi pelajaran penting bagi industri penerbangan global dalam meningkatkan standar keselamatan, khususnya dalam pelayanan terhadap penumpang usia dini. Dan bagi para orang tua, kewaspadaan selama penerbangan tetap diperlukan agar bisa segera menangani jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved