Bakteri Unik Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Potensi Baru untuk Misi Antariksa
Tanggal: 26 Mei 2025 12:36 wib.
Tampang.com | Para ilmuwan China berhasil mengidentifikasi spesies bakteri baru yang ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong, dalam sebuah penemuan yang dinilai bisa menjadi tonggak penting bagi eksplorasi ruang angkasa jangka panjang. Strain bakteri baru yang diberi nama Niallia ini memiliki kemampuan unik untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, seperti radiasi tinggi, gravitasi mikro, dan lingkungan dengan nutrisi terbatas.
Penemuan ini pertama kali terjadi pada Mei 2023, ketika para taikonaut China mendeteksi bakteri tersebut di permukaan perangkat keras stasiun Tiangong. Penelitian lebih lanjut terhadap strain tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, sebagaimana dilaporkan oleh Sky News pada Rabu (21/5/2025).
Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa memahami perilaku mikroorganisme selama misi luar angkasa jangka panjang menjadi semakin penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan para astronaut, tetapi juga demi menjaga kinerja serta keawetan sistem pesawat ruang angkasa. “Studi ini menyoroti pentingnya pemetaan mikroba ruang angkasa untuk mencegah potensi kontaminasi dan mendukung kelangsungan sistem pendukung kehidupan di luar bumi,” tulis tim peneliti.
Salah satu temuan menarik dari karakter strain Niallia ini adalah kemampuannya dalam menghidrolisis gelatin—kemampuan memecah protein yang bisa berguna sebagai mekanisme bertahan hidup saat pasokan nutrisi minim. Selain itu, bakteri ini diperkirakan memiliki toleransi tinggi terhadap stres oksidatif dan paparan radiasi kosmik, dua tantangan utama bagi kehidupan di orbit.
Dengan kondisi lingkungan stasiun luar angkasa yang sangat keras, penemuan ini membuka kemungkinan penggunaan mikroorganisme dalam membantu misi luar angkasa di masa depan, termasuk dalam produksi bahan makanan, daur ulang limbah, dan bahkan produksi obat-obatan dalam kondisi darurat.
Studi tentang mikroba yang mampu bertahan hidup di luar angkasa juga penting untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan kontaminasi silang—baik dari bumi ke luar angkasa maupun sebaliknya—yang menjadi perhatian utama dalam misi antarplanet dan eksplorasi Mars.
Dengan penemuan ini, China mempertegas peranannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam sains dan teknologi luar angkasa global. Stasiun Tiangong sendiri terus menjadi pusat penelitian ilmiah yang strategis sejak diluncurkan secara penuh beberapa tahun lalu.