Awas Perang Baru di Arab, Arab Saudi & Iran Teriak
Tanggal: 23 Jul 2024 11:55 wib.
Arab Saudi dan Iran merespons serangan yang diluncurkan Israel ke wilayah kota Hodeidah di Yaman. Hal ini terjadi saat kondisi geopolitik Timur Tengah memanas akibat perang yang diluncurkan Israel kepada penguasa Gaza Palestina, Hamas. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Turki Al Maliki menyebut negaranya tidak terlibat dalam serangan Israel ke Yaman.
Ini terjadi saat asumsi keterlibatan Riyadh muncul karena untuk mencapai Yaman, rudal Tel Aviv harus melalui wilayah udara Negeri Raja Salman itu."Arab Saudi tidak terkait atau berpartisipasi dalam menargetkan Hodeidah di Yaman. Arab Saudi tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun," ujarnya dikutip Times of Israel, Senin (22/7/2024).
Di sisi lain, Iran melontarkan respons keras terhadap serangan Israel ke wilayah Yaman, yang saat ini dikuasai kelompok pro Teheran, Houthi. Pemerintah Iran telah mengutuk serangan itu, yang disebutnya dilakukan oleh 'pembunuh anak-anak'."Kami mengecam keras serangan itu. Serangan ini adalah ekspresi perilaku agresif rezim Israel yang membunuh anak-anak," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dikutip Voice of America.
Kanani menambahkan bahwa Israel dan para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat (AS), bertanggung jawab atas serangan ini. Menurutnya, akan ada konsekuensi berat atas tindakan yang menewaskan 6 warga Yaman itu."Israel dan para sekutunya, termasuk AS, bertanggung jawab langsung atas konsekuensi berbahaya dan tidak dapat diprediksi dari kejahatan yang terus berlanjut di Gaza, serta serangan terhadap Yaman," tambahnya.
Sebelumnya, pada Sabtu, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang pelabuhan penting Hodeida. Ini merupakan tanggapan atas serangan pesawat tak berawak mematikan Houthi ke wilayah Tel Aviv, yang menewaskan satu warga sipil. Pemberontak Houthi sejak itu mengancam akan melakukan pembalasan "besar" terhadap Israel.
Ketegangan regional telah meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober. Perang ini kemudian melibatkan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman. Israel telah berjanji untuk membasmi Hamas setelah para pejuangnya membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang tersebut. Israel mengatakan pihaknya yakin Hamas masih menyandera 116 orang, termasuk 42 orang yang menurut militer tewas.
Hampir 39.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza. Pada bulan Mei, Israel memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 30.000 orang, dan mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah kombatan.
Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman, bersama dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, dan Hamas di Gaza adalah bagian dari "poros perlawanan" yang didukung Teheran terhadap Israel dan sekutunya. Mereka terus menekan Israel hingga negara itu menghentikan serangannya ke Gaza.