Australia Merilis Kasus Pertama Flu Burung H5N1 pada Manusia
Tanggal: 26 Mei 2024 19:54 wib.
Australia telah melaporkan kasus pertama flu burung pada manusia pada Rabu (22/5), yang menimbulkan keprihatinan di kalangan pihak berwenang kesehatan. Kasus ini terdeteksi pada seorang anak yang diyakini telah terinfeksi di India, tetapi telah pulih sepenuhnya setelah melalui pengobatan intensif.
Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian Victoria, Dokter Claire Looker, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ini merupakan kasus pertama flu burung yang sangat patogen pada manusia yang terkonfirmasi di Australia. Meskipun demikian, dokter Looker juga menyampaikan bahwa anak yang terinfeksi telah pulih sepenuhnya dan tidak lagi dalam kondisi sakit.
Kasus flu burung ini melibatkan virus H5N1, yang disebutkan bukanlah jenis virus yang sama dengan yang menyebabkan wabah di Amerika Serikat. Virus flu burung H5N1 telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki dampak yang merugikan terhadap populasi burung, baik yang dibudidayakan maupun liar. Selain itu, penyakit ini juga telah menyebar ke puluhan spesies mamalia lainnya, mengindikasikan potensi ancaman yang signifikan bagi ekosistem dan kesehatan manusia.
Selama ini, Australia dikenal sebagai satu-satunya benua yang masih bebas dari penyebaran flu burung. Namun, belakangan ini, pihak berwenang melaporkan bahwa telah terdeteksi jenis flu burung yang sangat patogen di sebuah peternakan telur di dekat Melbourne. Hal ini menjadikan Australia ikut terdampak oleh keseriusan wabah flu burung yang telah menjangkiti beberapa wilayah dunia.
Kepala Petugas Dokter Hewan di Victoria, Graeme Cooke, menyatakan bahwa tes laboratorium pertama menunjukkan bahwa virus tersebut termasuk dalam jenis H7 yang sampai saat itu belum teridentifikasi dan diduga berasal dari populasi burung liar. Dampak dari penemuan ini menyebabkan otoritas kesehatan menerapkan pembatasan pada pergerakan di sekitar peternakan tersebut, serta dilakukan tindakan pemusnahan terhadap burung-burung yang terindikasi terinfeksi.
Graeme Cooke juga mengungkapkan bahwa daerah tersebut memiliki kepadatan bisnis unggas yang tinggi, baik yang bertelur maupun daging unggas. Meskipun demikian, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah akan terjadi penyebaran ke wilayah lainnya. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diperlukan untuk pencegahan penyebaran selanjutnya tengah diupayakan dengan sungguh-sungguh.
Namun, Cooke memastikan bahwa wabah ini saat ini tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat, dan pihak berwenang terus mengambil langkah-langkah tegas untuk menanggulangi dampak buruk yang mungkin terjadi.
Pencemaran flu burung tidak hanya mengancam populasi burung, tetapi juga membawa dampak yang serius bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh virus H5N1 dan jenis-jenis flu burung lainnya. Selain itu, perlunya langkah-langkah preventif yang efektif untuk mengurangi risiko penyebaran dan dampak yang ditimbulkan oleh wabah flu burung.