AS Ultimatum Israel, Ancam Setop Bantuan Militer
Tanggal: 18 Okt 2024 18:14 wib.
Amerika Serikat (AS) memberikan ultimatum kepada Israel, menuntut perbaikan situasi kemanusiaan di Gaza dalam waktu sebulan atau menghadapi pembatasan bantuan militer AS. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menulis surat kepada pihak Israel pada Minggu (13/10/2024), menegaskan tuntutan itu di tengah serangan Israel di Gaza utara.
Surat yang pertama kali dilaporkan oleh Israel News 12 tersebut menegaskan bahwa Israel harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi kondisi memburuk di kantong Palestina. Kegagalan Israel untuk melakukannya dapat berdampak pada kebijakan AS, sesuai dengan isi surat yang dikutip oleh seorang reporter Axios di X, seperti yang diposting oleh Reuters pada Rabu (16/10/2024).
Dalam surat tersebut, dituliskan bahwa Israel harus memperbaiki kondisi di Gaza, terutama terkait dengan pembatasan yang diberlakukan, impor komersial, dan penolakan gerakan kemanusiaan antara Gaza utara dan selatan. Israel juga diharapkan untuk memungkinkan minimal 350 truk untuk memasuki Gaza per hari, memberikan jeda pertempuran untuk pengiriman bantuan, serta membatalkan perintah evakuasi warga sipil Palestina tanpa kebutuhan operasional.
Ancaman dalam surat itu merujuk pada Bagian 620i dari Undang-Undang Bantuan Luar Negeri yang melarang bantuan militer ke negara yang menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan AS. Hal ini juga berhubungan dengan Memorandum Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, yang memerlukan Departemen Luar Negeri untuk melaporkan kepada Kongres tentang jaminan bahwa penggunaan senjata AS oleh Israel tidak melanggar hukum AS atau internasional.
Meskipun surat tersebut tidak dimaksudkan sebagai ancaman, namun jelas menegaskan urgensi peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza, menurut juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby. Sikap serius Washington terhadap hal ini menjadi jelas dengan penerimaan dan tinjauan surat oleh pejabat Israel di Washington.
Ultimatum ini merupakan tindakan yang sangat berani yang memperlihatkan bahwa AS menyadari pentingnya pembenahan kondisi kemanusiaan di Gaza. Hal ini juga menunjukkan potensi perubahan dalam sikap dukungan Washington terhadap Israel.
Sejak perang dengan Hamas dimulai pada Oktober 2023, AS sudah sering mendorong Israel untuk membantu memperbaiki kondisi di Gaza. Meskipun AS sebagian besar menolak untuk memberlakukan pembatasan pada bantuan militer yang dikirim ke Israel, namun sikap AS pada saat ini menunjukkan adanya pergeseran sikap yang mungkin terjadi. Pengaruh dari konflik yang terus berlanjut di kawasan tersebut menjadi penting bagi kebijakan luar negeri AS.
Di sisi lain, Israel menegaskan bahwa operasi-operasi militer yang dilakukannya telah sesuai dengan hukum internasional untuk memberantas militan Hamas. Mereka berusaha membuktikan bahwa langkah-langkah yang mereka ambil tidak bertentangan dengan hukum AS, terlepas dari ketegangan terus menerus di wilayah tersebut.
Surat ultimatum ini menunjukkan adanya tekanan yang semakin besar terhadap Israel terkait dengan peningkatan kondisi kemanusiaan di Gaza. Perubahan sikap AS dapat berdampak signifikan terhadap tindakan Israel di masa mendatang, dan bisa menjadi poin penting dalam upaya menyelesaikan konflik di kawasan itu.