AS Tolak Singgah Pemimpin Taiwan di New York Akibat Tekanan Diplomatik dari China

Tanggal: 31 Jul 2025 08:00 wib.
Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, menolak permintaan transit Pemimpin Taiwan Lai Ching-te di New York dalam perjalanannya menuju negara-negara sekutu di Amerika Tengah. Penolakan tersebut disebut-sebut terjadi akibat tekanan diplomatik dari China yang secara konsisten menentang segala bentuk interaksi resmi antara Taiwan dan AS. Hal ini menambah ketegangan dalam hubungan segitiga yang kompleks antara Washington, Beijing, dan Taipei.

Lai awalnya dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke Paraguay, Guatemala, dan Belize pada bulan Agustus, dan ingin transit di New York sebelum melanjutkan perjalanannya. Namun, menurut laporan dari Financial Times, pemerintah AS telah menyampaikan bahwa izin untuk singgah tidak akan diberikan. Tiga sumber yang mengetahui kebijakan ini menyebut bahwa keputusan tersebut berkaitan langsung dengan sensitivitas hubungan AS-China, terutama menjelang negosiasi penting dalam perang dagang yang sedang berlangsung.

Kantor kepresidenan Lai menanggapi dengan menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana pasti untuk meninggalkan Taiwan. Wilayah tersebut masih fokus pada pemulihan pasca topan besar yang melanda beberapa hari sebelumnya. Meski demikian, sumber dalam menyebutkan bahwa keputusan Lai untuk membatalkan transit ke AS merupakan respons langsung atas penolakan yang ia terima dari Washington.

China secara rutin mengecam dan memprotes setiap bentuk pengakuan internasional terhadap Taiwan, termasuk transit simbolik seperti yang diajukan oleh Lai. Beijing memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya dan menekan negara-negara lain untuk tidak memberikan panggung internasional bagi pejabat tinggi Taiwan. Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden juga menerima kritik keras dari China ketika mantan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen singgah di New York tahun 2023 dalam kunjungannya ke Amerika Latin.

Penolakan terhadap Lai ini terjadi dalam konteks diplomatik yang lebih luas. Washington dan Beijing saat ini tengah membangun kembali jalur komunikasi dan mencari solusi atas ketegangan dagang yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Para analis menilai bahwa keputusan AS ini bisa menjadi bagian dari upaya menenangkan China menjelang kemungkinan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping. Namun, langkah ini juga berpotensi menimbulkan reaksi negatif dari pihak pro-Taiwan di dalam negeri AS, yang mendukung kemerdekaan politik dan diplomatik Taiwan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved