AS Konfirmasi Rusia Terima Rudal dari Iran untuk Perang Ukraina, Jatuhkan Sanksi ke Kapal dan Perusahaan
Tanggal: 11 Sep 2024 20:53 wib.
Amerika Serikat (AS) telah memastikan bahwa Rusia telah menerima pengiriman rudal balistik dari Iran yang kemungkinan akan digunakan dalam perang di Ukraina. Sebagai respons, AS langsung memberlakukan sanksi baru terhadap kapal dan perusahaan yang terlibat dalam pengiriman senjata Iran ke Moskow.
Menurut Menlu Antony Blinken dalam konferensi pers di London sebelum kunjungan ke Kyiv bersama Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, Washington telah memberi peringatan pribadi kepada Iran tentang konsekuensi eskalasi dramatis apabila mereka menyediakan rudal balistik kepada Rusia.
Blinken menyampaikan informasi dari intelijen yang telah dibagikan dengan sekutu dan mitra AS di seluruh dunia bahwa Rusia telah menerima pengiriman rudal balistik tersebut, dan kemungkinan akan menggunakannya dalam beberapa minggu di Ukraina dalam pertempuran melawan Ukraina.
Departemen Keuangan AS telah mengidentifikasi sembilan kapal berbendera Rusia yang dilaporkan terlibat dalam pengiriman senjata dari Iran ke Rusia sebagai "properti yang diblokir" di bawah rezim sanksi AS. Tindakan tambahan juga diberlakukan pada maskapai penerbangan Iran Air yang sebelumnya telah dikenai sanksi, serta perusahaan dan individu yang terlibat dalam kerja sama militer kedua negara.
Blinken mencatat bahwa Iran telah melatih puluhan personel militer Rusia untuk menggunakan sistem rudal balistik jarak dekat Fath-360, yang memiliki jangkauan maksimum 75 mil (121 km). Reuters telah melaporkan bahwa perwakilan kementerian pertahanan Rusia diduga telah menandatangani kontrak pada bulan Desember dengan pejabat Iran untuk memperoleh Fath-360 dan sistem rudal balistik lainnya.
Sebelumnya, Iran telah memasok pesawat nirawak Shahed yang digunakan oleh Rusia di Ukraina, meskipun secara tegas membantah bahwa mereka memasok rudal balistik ke Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan bahwa Iran menilai laporan tersebut sebagai "propaganda buruk" untuk menyembunyikan dukungan militer negara-negara Barat kepada Israel.
Ketegangan antara AS dan Rusia semakin meningkat dengan konfirmasi ini, dan AS telah meminta Iran untuk menghentikan pengiriman senjata ke Rusia. Sementara itu, peran Iran dalam konflik di Ukraina semakin memberikan dampak luas terhadap hubungan internasional antara berbagai negara terlibat. Selain itu, hal ini juga menunjukkan kompleksitas situasi politik dan militer di kawasan tersebut.