Sumber foto: Google

AS dan Tiongkok Kembali Tegang, Perang Dagang Jilid Dua Dimulai?

Tanggal: 30 Mei 2025 20:14 wib.
Tampang.com | Ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali meningkat tajam setelah kedua negara saling mengancam menerapkan kebijakan tarif impor baru. Isu ini memicu kekhawatiran akan dimulainya "Perang Dagang Jilid Dua", yang berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi global.

Presiden AS mengumumkan rencana menaikkan tarif pada produk teknologi dan energi dari Tiongkok, sebagai respons atas dugaan praktik dagang tidak adil dan ancaman keamanan nasional. Tiongkok pun tak tinggal diam—kebijakan pembalasan pun disiapkan.

Akar Konflik yang Tak Pernah Selesai

Meskipun sempat mereda setelah perjanjian dagang beberapa tahun lalu, tensi ekonomi antara dua raksasa dunia ini belum pernah benar-benar hilang. Persaingan teknologi, dominasi manufaktur, dan isu keamanan data terus menjadi batu sandungan.

Kali ini, yang dipertaruhkan bukan hanya angka perdagangan, tapi juga posisi geopolitik dan pengaruh global.

Dampak Langsung ke Pasar Global

Ketegangan ini langsung berdampak pada pasar saham dunia. Indeks-indeks utama di Wall Street dan bursa Asia mengalami fluktuasi tajam. Investor mulai waspada terhadap risiko resesi baru jika perang dagang kembali pecah secara terbuka.

Selain itu, rantai pasok global pun terancam terganggu, terutama pada sektor semikonduktor, logistik, dan pertanian. Banyak negara ketiga khawatir akan menjadi korban efek domino dari kebijakan proteksionis dua negara besar tersebut.

Seruan Diplomasi dan Stabilitas Ekonomi

Beberapa negara mulai mendorong jalur diplomatik agar kedua pihak menahan diri. Ketegangan antara AS dan Tiongkok bukan hanya persoalan bilateral, melainkan berdampak langsung terhadap keseimbangan ekonomi dunia.

Pakar ekonomi memperingatkan bahwa jika tidak dikelola dengan bijak, konflik ini dapat memperlambat pemulihan global yang baru saja bangkit pasca pandemi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved